Selasa, 28 Februari 2012

BEGINI SEHARUSNYA GENERASI MUDA

Mendidik pemuda sesungguhnya bukanlah urusan yang mudah. Di antara tugas Nabi selama hidupnya adalah menjadi murabbi (pendidik). Usahanya mentarbiyah (mendidik) lebih banyak daripada perkataanya. Amal perbuatan beliau dengan para sahabatnya lebih banyak dari ucapannya. Nabi selalu mendidik sahabatnya melalui gerakan-gerakannya, sifat-sifatnya, serta keistimewaan-keistimewaanya, lebih banyak daripada pidato dan ceramahnya. Bicaranya dalam berbagai kesempatan sedikit saja. Namun dari setiap peristiwa, nabi selalu mengambil pelajaran dan kesimpulan. Nabi menjadikan malam dan siangnya hanya untuk mentarbiyah (pendidikan). Ya, Sesunggunya di lingkungan kita saat ini terdapat para dai. Namun, ktia membutuhkan para pendidik yang membawa pemuda ke jalan ALLAH yang lurus. Pendidik yang membimbing dan mendidik pemuda itu dalam hal prilaku, akhlak, karakteristik dan sifat-sifatnya. Karena itu, anda perhatikan sebagian orang memiliki semangat yang membara, namun masih membutuhkan adab, membutuhkan arahan, serta membutuhkan tarbiyah. Karenanya, kita perlu sekali kembali pada dasar-dasar pendidikan yang dibawa Nabi. Kita perlu melihat bagaimana beliau mendidik para sahabatnya dan bagaimana menunjuki mereka jalan yang lurus. Kita akan melihatnya melalui beberapa persitiwa yang akan saya paparkan bersama anda, sekitar usaha Nabi Muhammad dalam mentarbiyah. Dalam sebuah hadits. Jelas diceritakan bahwa seorang laki-laki mendatangi Nabi Muhammad. Ada yang berpendapat laki-laki itu dari Tsaqif, ada juga berpendapat lain. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku ingin ISLAM. Tetapi aku tidak bisa meninggalkan zina.” Seketika emosi para sahabat terpancing. Mereka meminta penjelasan tentang perbuatan dan ucapan seperti ini di hadapan Nabi Muhammad. Bagi mereka, pernyataan itu hanya mengikuti hawa nafsu. Lalu, apa yang dikatakan Nabi Muhammad ? Rasulullah bersabda, “Biarkan dia!”. Kemudian Rasulullah mengajaknya berbincang-bincang dan membuatnya merasa puas. Nabi Muhammad tidak mencelanya dengan keras di depan orang. Beliau hanya bertanya, “Relakah kamu bila ibumu dizinai?” Lelaki itu menjawab, “Tidak”. Rasulullah bersabda, “Relakah kamu saudarimu dizinai?” Lelaki itu menjawab, “Tidak”. Rasulullah bersabda lagi, ‘Relakah kamu putrimu dizinai?” Lelaki itu menjawab, “Tidak”. Rasulullah bersabda, “Relakah kamu bibimu (dari pihak ayah) dizinai?” Lelaki itu menjawab, “Tidak”. Nabi Muhammad bersabda, “Relakah kamu bibimu (dari pihak ibu) dizinai?” lelaki itu menjawab, “Tidak”. Nabi Muhammad bersabda, “Bagaimana orang lain akan rela, padahal kamu sendiri tidak rela dengan hal itu”. Lalu, lelaki itu sekarang memilki semangat keagamaan (keislaman). Dia membayangkan sikap orang-orang ketika kerabat wanita mereka dizinai, seperti sikapnya ketika kerabat wanitanya dizinai. Lalu lelaki itu berkata, “Aku bertaubat kepada ALLLAH dari perbuatan zina”. Nabi Muhammad bersabda,”Yaa ALLAH, jagalah pendengaran penglihatan dan kemaluannya”.(1) Begitu mudahnya perkataan Rasulullah dan begitu indah bimbingannya!. Contoh lain, ketika Rasulullah duduk-duduk beserta para sahabatnya dimasjid, Lalu datanglah seorang Badui. Orang Badui itu kencing dimasjid Rasululllah. Bumi yang begitu luas menjadi sempit karena masalah kencing. Lalu para sahabat berdiri, ingin memukul dan membentaknya. Maka Rasulullah bersabda, “Biarkan dia. Tinggalkan dia!”.(2) Lalu para sahabat duduk. Nabi Muhammad pun membiarkan orang itu hingga selesai. Nabi Muhammad bersabda, “Bawakan kepadaki setimba air!”. Lalu mereka membawa setimba air. Kemudian Nabi Muhammad bersabda, “Siramkan di atas kencingnya!”. Para sahabat pun menuangkan air diatas kencingnya. Lalu orang badui itu pergi dan masalah pun selesai. Nabi Muhammad bersabda, “Bawalah orang itu menghadapku!”. Ketika datang, Rasulullah meletakan tanganya diatas orang itu. Tangan belas kasih dan sayang, tangan keramahan dan tangan lemah lembut. Rasulullah berkata kepadanya, “Sesungguhnya sedikit pun tidak layak ada bahaya dan kotoran di bagian masjid-masjid ini.”(3) Masjid-masjid itu untuk shalat, berzikir kepada ALLAH, bertasbih, bertakbir dan bertahlil (mengucapkan La Ilaha Illallah) Ada juga orang Badui datang kepada Nabi Muhammad, lalu berkata, “Wahai Muhammad!”. Orang itu tidak mengatakan wahai Rasulullah. Padahal, ALLAH berfirman, “Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul di antara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain)’. (QS.An-Nur : 63). Jadi seharusnya orang itu katakan. Wahai Rasulullah, Wahai Nabi ALLAH, bukan mengatakan wahai Muhammad. Tetapi Rasulullah tetap sabar dan mendiamkan hal itu. Orang itu berkata, “Berikan aku sebagian harta ALLAH yang ada padamu, bukan dari hartamu, bukan pula dari ayahmu!” Lalu para sahabat berdiri ingin menghajarnya. Tetapi Nabi Muhammad menenangkan para sahabat, menggandeng orang itu dan membawanya pergi menuju rumah Beliau. Lalu Beliau memberikannya kismis, kurma dan pakaian. Nabi Bersabda, “Apakah aku telah berbuat baik kepadamu?”. Orang itu menjawab, “Ya. Semoga ALLAH membalasmu berupa keluarga dan sanak saudara dengan balasan terbaik. Nabi Muhammad bersabda, “Ketika kamu keluar menemui sahabat-sahabatku, ucapkan perkataan tadi. Karena, mereka masih marah padamu.” Lalu, ketika orang itu diminta keluar di depan sahabat, Nabi Muhammad bersabda,”wahai orang badui, Apakah aku telah berbuat baik kepadamu?” Orang itu menjawab, “Ya. Semoga ALLAH membalasmu berupa keluarga dan sanak saudara dengan balasan terbaik”. Maka Nabi Muahmmad tersenyum dan bersabda kepada para sahabat. “Tahukah kalian bagaimana perumpamaaku, perumpamaan kalian dan perumpamaan orang ini?” Para sahabat menjawab, “Kami tidak tahu, wahai Rasulullah.” Nabi Muhammad bersabda, “Perumpamaan kita seperti orang yang memiliki binatang ternak yang lepas darinya, binatang ternak itu bisa berupa bighal (hasil perkawinan antara kuda dan keledai), kuda atau unta. Lalu orang-orang mengejarnya. Mereka hanya membuat binatang itu tambah lari. Maka si empunya berkata, ‘Biarkan aku yang mengurusnya!’ kemudian orang itu mengambil sedikit rumput dan dedaunan, Lalu member isyarat kepada binatangnya. Maka binatang itupun datang, sehingga orang itu bisa memegangnya. Jadi, kalau aku biarkan kalian dan orang Badui ini, kemudian kalian memukulnya, kemudian dia menjadi kafir (tidak beriman), tentu dia masuk neraka”. Tahukah anda apa yang dilakukan orang Badui itu setelah persitiwa ini? Setibanya di kampung halamannya, ia mendakwahi kaumnya. Mereka termasuk kabilah Arab. Dia katakan, “wahai kaumku, masuklah ke agama ISLAM ! Karena sesungguhnya Muhammad memberi seperti pemberian orang yang tidak takut fakir”. Lalu, berbondong-bondong mereka memeluk ISLAM (1).HR.Ahmad damal musnad-nya (5/256-257); Al-Thabrani dalam Al-Kabir (7679) dan dalam “Musnad Al-Syamiyyin’ (1066); dishahikan Al-Albani dalam “Al silsilah Al-Shahiha” nomor ; 370. (2)HR.Muslim (248) dan Bukhari (6025) (3)HR.Bukhari (219) dan Muslim (285) sumber : Buku "Selagi masih muda" karya DR.A'idh Al-Qarni, M.A

Renungan Fajar dan Seruan Adzan

Ketika Anda akan bepergian, mungkin berlibur atau urusan dinas dengan waktu keberangkatan kereta atau pesawat jam enam pagi, bisakah dengan potensi fisik Anda saat itu—yang mungkin kelelahan, kurang tidur atau apalah Anda—tiba di stasiun atau dibandara tepat pada waktunya? atau Anda tidak mampu? Apakah ada kelonggaran waktu bagi Anda untuk datang terlambat ke stasiun atau bandara? Atau kelonggaran tidak berlaku sehingga Anda mampu datang tepat waktu agar tidak tertinggal? Ketika Anda bekerja ditempat yang sangat jauh dari rumah dan pekerjaan dimulai jam tujuh pagi, apakah Anda bisa bangun pagi untuk berangkat bekerja? atau Anda akan selalu izin pada pimpinan Anda setiap hari karena kondisi Anda tidak memungkinkan untuk pergi pagi-pagi? Mengapa kita tidak bisa meminta izin pada pimpinan kita, padahal dia hanya seorang manusia biasa. Namun di sisi lain kita dengan begitu mudahnya setiap hari “meminta izin” pada Allah swt, yang menciptakan kita dan pimpinan kita untuk terlambat mendirikan shalat Shubuh? Coba renungkan ini. Jika seandainya ada seorang kaya raya berjanji akan memberi Anda uang setiap hari pukul lima pagi sebesar satu juta rupiah jika Anda datang tepat waktu ke rumahnya, apakah Anda akan mendatanginya? Apakah Anda akan beralasan bahwa Anda tidur terlambat, atau karena Anda kelelahan sehingga Anda tidak bisa datang tepat waktu? Coba bayangkan kalau Anda benar-benar datang padanya tepat waktu dan mendapatkan satu juta rupiah setiap hari, dan Anda akan melakukan ini terus menerus satu tahun penuh maka Anda akan mendapatkan 365 juta rupiah bukan? Kemudian bayangkan setelah satu tahun datang ajal menjemput Anda. Bayangkan Anda dibawa dengan keranda menuju liang lahat. Coba pikirkan bila Anda berada pada posisi ini. Silakan jawab pertanyaan ini dengan jujur : “Apakah Anda senang masuk liang lahat dengan membawa uang 365 juta dan Anda tidak melaksanakan shalat shubuh walau sekalipun? Ataukah lebih utama bila Anda masuk liang lahat dengan membawa 365 shalat shubuh, dan Anda tidak membawa uang walau serupiahpun?” Coba bayangkan, betapa manusia begitu bersemangatnya bangun untuk mengumpulkan harta tapi mereka tidak bangun untuk mengumpulkan kebaikan!. Apakah ia ragu akan datangnya kematian? Atau ragu akan datangnya hari pembalasan? Atau jangan-jangan ia malah ragu akan adanya Allah swt? Satu lagi, renungkan ini. Tiba-tiba istri atau ibu Anda membangunkan Anda pada jam empat pagi dan berteriak, “rumah tetangga kita kebakaran!!!” Jawablah dengan jujur, “apakah Anda akan segera loncat dari tempat tidur dan berpakaian seadanya, kemudian Anda sekeluarga berlari keluar rumah untuk menyelamatkan diri ataukah Anda akan berkata pada istri atau ibu Anda, “Biarkan saya tidur, saya lelah sekali karena saya tidur terlambat dan banyak pekerjaan menunggu saya besok. Insya Allah apinya akan mati dengan sendirinya”. Jawablah kembali dengan jujur, mana yang lebih menakutkan kebakaran dirumah tetangga atau api neraka dihari kiamat nanti? Mana yang lebih menyakitkan api dunia atau api neraka? Lalu mengapa kita selalu menganggap remeh api neraka sementara kita tahu bahwa dia benar-benar ada dan tidak akan pernah padam? Mengapa justru lebih takut pada api dunia? Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Api kalian yang dinyalakan anak-anak Adam merupakan sepertujuhpuluh dari panasnya neraka jahannam” (HR. Bukhori-Muslim) Orang yang menjaga shalat Shubuhnya, niscaya Allah Azza wa Jalla akan memberikan jaminan padanya terbebas dari siksa neraka jahannam. “Tidak akan masuk neraka, orang yang shalat sebelum terbit matahari (shubuh) dan sebelum terbenam matahari (ashar)” (HR. Muslim) Nah, masihkah kita berucap “mustahil bagi saya untuk bangun shalat shubuh di awal waktu dan berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)”. Sesungguhnya permasalahannya ada pada kita sendiri: kemauan dan niat. Saudaraku, hari, bulan dan tahun akan melewati kita begitu saja. Hari-hari yang mahal tersebut sudah berlalu. Kalaupun Allah memberi kita umur panjang hingga sempat bertaubat lalu bagaimana kita akan mengembalikan hari-hari yang telah berlalu tersebut? Waspadalah akan hari dimana Anda menyukai dan sangat ingin pergi ke masjid dan mengamalkan kebaikan, namun Anda tidak lagi mampu untuk pergi dan mengamalkannya. Entah karena sudah tua dan lemah, mungkin sakit parah, atau mungkin telah berpindah ke alam barzakh…!!! Sebelum semuanya terlambat…. “Sesungguhnya dua shalat ini (Subuh dan Isya) adalah shalat yang paling berat bagi orang munafik. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatanginya, SEKALIPUN DENGAN MERANGKAK!! (HR. Ahmad dan An-Nasa’i) Dikutip dari buku Misteri Shalat Subuh, DR. Raghib As-Sirjani Pastikan diri Anda menjadi bagian dari gerakan Subuh Massal & Makmurkan Masjid dengan menjaga shalat Anda senantiasa di awal waktu dan berjamaah di masjid (khususnya bagi kaum laki-laki).

6 keriteria wanita yang harus di jauhi oleh Pria

Warning.. !!! 6 keriteria wanita yang harus di jauhi oleh Pria, dan jangan jadikan sebagai istrinya.. 1. Wanita "Ananah" : wanita yang banyak mengeluh. Apa yang diberi atau dilakukan suami untuk rumah tangganya semua tidak suka dan tidak berpuas hati. 2. Wanita "Mananah" : wanita yang suka meniadakan usaha dan jasa suami, akan tetapi sebaliknya menepuk dada dialah yang banyak berkorban untuk membangun rumah tangga. Dia suka mengungkit-ungkit apa yang dilakukan untuk kebaikan rumah tangga. Biasanya wanita ini bekerja atau berkedudukan tinggi dan bergaji besar. 3. Wanita "Hananah" : Menyatakan kasih sayangnya kepada suaminya yang lain (bekas suaminya dahulu)yang dikawininya sebelum sekarang, atau kepada anak dari suaminya yang lain, dan wanita ini berangan-angan mendapatkan suami yang lebih baik dari suami yang ada. Dalam kata lain wanita sebegini tidak bersyukur dengan jodohnya itu. Wanita sebegini yang mengkufuri nikmat perkahwinan. Dia juga merendahkan kebolehan dan kemampuan suaminya. 4. Wanita "Hadaqah" : melemparkan pandangan dan matanya pada tiap sesuatu, lalu menyatakan keinginannya utk memiliki barang itu dan memaksa suaminya untuk membelinya, selain itu wanita ini suka ikut nafsunya. Wanita seperti ini membuat pusing kepala lelaki. Dia ingin apa saja dia mau. Dia suka membandingkan dirinya dengan diri orang lain. Suka menunjuk-nujuk. 5. Wanita "Basaqah" : ada 2 makna: a. Pertama : wanita seperti ini suka bersolek dan menghiaskan diri. Dia menghias diri bukan untuk suaminya tetapi untuk ditujukkan kepada dunia. Suka melawan. Uangnya dihabiskan untuk membeli make-up, kasut dan barang kemas. Wanita seperti ini juga sangat suka dipuji-puji. Kalau dia kebetulan menjadi isteri orang ternama dan menjadi pula ketua dalam kumpulan itu, orang lain tidak boleh mengungguli dirinya. b. Kedua: dia marah ketika makan, dan tidak mau makan kecuali dipisah dengan yang lain dan disendirikan bagiannya. 6. Wanita "Syadaqah" : Wanita yang banyak bicara tentang perkara yang sia-sia dan lagi membisingkan sekitarnya. Sumber dari Ihya Ulumuddin – Imam Al Ghazali..

Beberapa Kekeliruan Orangtua Dalam Mendidik Anak

Tanbihun – ”Kawan yang baik lebih baik dari duduk sendirian, duduk sendirian lebih baik dari kawan yang jahat, mengutarakan kebaikan lebih baik daripada diam, dan diam lebih baik dari berkata yang tidak baik” (Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ). Seorang anak ibarat kain putih kosong dan orangtua adalah pembatiknya. Kain itu akan berubah menjadi kain yang berharga jika pembatiknya (ortu) mau membatik dengan goresan yang indah nan mempesona, sebaliknya kain itu akan kurang bernilai jika pembatiknya menodai dengan goresan-goresan tak bermotif alias semrawut. Mendidik anak merupakan pekerjaan terpenting untuk membentuk karakter anak dan tanggung jawab orang tua. Dalam mendidik anak diperlukan beberapa langkah/cara tepat yang dapat mendukung terbentuknya karakter baik bagi anak. Namun, kondisi yang terjadi di masyarakat kadang malah justru sebaliknya, kebanyakan mereka cenderung menggunakan cara-cara ”sadis”/ semaunya sendiri, yang bisa merampas kebebasan bereksplorasi dan membunuh karakter anak. Beberapa kekeliruan tersebut di antaranya adalah: 1.Membuat takut anak/ membohongi Perbuatan ini sering kita jumpai di masyarakat. Misalnya: ”jangan nangis nak, nanti ditangkap polisi lho!” Ucapan ini akan membekas di benak anak sehingga akan tertanam perasaan takut pada polisi sedangkan polisi adalah pelindung/mitra masyarakat. Contoh lain: ”kalau gak belajar, saya pukul pakai sapu”. Hal ini tentu membuat anak selalu merasa terancam jiwanya. Anak melakukan perintah ortu karena perasaan takutnya, bukan karena keinginan hendak menurut. Contoh lagi: ”makan ya nak, nanti kalau gak makan didatangi mak lampir lho!”. Sangat fatal kiranya jika masih kecil saja sudah terbiasa dibohongi. (”Allah menyuruh untuk berbuat kebaikan dan menahan yang salah” [QS Ali Imran: 104]). 2. Banyak menyuguhi mitos-mitos Sangat riskan jika di era sekarang masih ada ortu yang menyuguhkan anak-anaknya dengan mitos-mitos yang sudah jelas tidak benar. Contohnya: ”kamu jangan suka makan kelapa (yang sudah diparut), nanti kamu cacingan (krawiten) lho”. Sudah jelas, ucapan ini sangat mengada-ada dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Selama ini tidak ada buku/berita yang mengabarkan bahwa makan parutan kelapa dapat menyebabkan cacingan. Tidak ada yang memberitakan bahwa dampak negatif makan parutan kelapa adalah cacingan. (secara ilmiah ada di Biologi SMA kelas X, silakan baca sendiri bab avertebrata tentang siklus hidup cacing kremi). Contoh lain: ”kalau ada kupu2 hinggap di sebuah rumah pertanda akan kedatangan tamu”. ”Kalau makan keselek/ kegigit, pertanda dirinya sedang dibicarakan orang lain” (secara ilmiah ada di Biologi kelas XI bab sistem pernapasan & pencernaan). ”Kalau matanya bergetar2 terus, jika yang bergetar sebelah kiri pertanda akan menyaksikan kesedihan kalau yang sebelah kanan akan menyaksikan kebahagiaan”. Alangkah baiknya jika pemikiran nyeleneh itu segera dibuang jauh2. (”Pergunakanlah akal dan ilmu” [QS. Yunus: Ar-Rum: 29, An-Nahl: 43, Az-Zumar: 9). 3.Terlalu banyak larangan dan perintah tanpa teladan Kita tidak boleh melarang anak jika sekiranya sesuatu yang diperbuatnya itu positip (bukan negatip). Jika keinginan anak yang positip dilarang, berarti telah menghalang-halangi bakat mereka dan mematahkan semangatnya. Contoh: ”Sepulang sekolah harus di rumah, tidak boleh keluar, tidak boleh main sepak bola dengan teman2nya”. Kapan lagi mereka bisa bermain? Anak butuh beradaptasi dengan lingkungannya. Anak juga butuh merefresh otaknya setelah berjam2 disuguhi rumus2 matematika di sekolahnya, menghafal ayat-ayat pendek misalnya, anak juga butuh lebih banyak berinteraksi dengan teman2nya, butuh meluapkan keinginannya. Dengan sepak bola mungkin bisa belajar bagaimana bekerjasama dalam teamnya, bisa belajar bagaimana mengatur strategi untuk membobol gawang team lain. Dalam penelitian terhadap lebih dari 500 murid di Kanada, murid yang menghabiskan waktu tambahan setiap harinya di ruang olahraga mampu mengerjakan ujian lebih baik ketimbang mereka yang kurang aktif berolahraga. Di Scripps College California, murid-murid yang berolahraga selama 75 menit seminggu, ternyata bisa bereaksi lebih cepat, berpikir lebih baik dan mengingat lebih cermat (4). Atau kadang juga ortu terlalu banyak perintah tanpa memberi teladan, misal: ”Tutup pintu”, ”Habiskan makan malammu”, ”Selesaikan PR-mu”, ”Pergilah tidur”. ”Jangan merokok!”, tapi ortu tanpa ada perasaan malu merokok di depan anaknya. Percakapan dalam keluarga cenderung berbentuk perintah dan bukan dialog bermakna. Kebutuhan akan keintiman, karenanya, tidak terpenuhi; dan anak-anak seperti ini bisa merasa terasing dan sendirian secara emosional diantara orang banyak kecuali jika mereka memiliki saudara kandung, teman sebaya atau guru yang menyediakan keintiman yang sangat didambakan (3). Seharusnya ortu harus mengisi dialog bermakna meskipun singkat sekaligus menemaninya, ”Mari kerjakan PR yuk, biar nanti bisa lebih mendalam/paham” dll. Contoh lain: ”kamu harus masuk jurusan kedokteran, kalau ga itu mending ga usah kuliah”. Ortu tidak boleh memaksa anaknya harus kuliah di kedokteran kalau IQ atau daya ingat si anak di bawah standar, karena di jurusan kedokteran akan dijumpai ratusan bahasa ilmiah dari strukutur organ tubuh manusia. Akan sangat merepotkan si anak nantinya. Jangan memaksakan anak untuk kuliah di Teknik Mesin sementara dia lebih menyukai dan merasa nyaman di bidang seni. (”Assya’bi meriwayatkan dan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Allah akan merakhmati kepada aba yang membantu anaknya untuk berbakti taat kepadanya. Yakni tidak menyuruh sesuatu yang dikuatirkan anak itu tak dapat melaksanakannya” (1)). 4. Membicarakan tabiat anak di hadapan orang lain/ membanding2kannya dengan anak lain Seorang anak akan merasa ”terhina” jika mengetahui bahwa kesalahan-kesalahannya disiarkan kepada orang lain. Sebaliknya, jika anak mengetahui bahwa kebaikan-kebaikannya dipamerkan kepada orang lain maka anak akan menjadi sombong. Alangkah baiknya, panggilah si anak untuk membicarakan kekurangan-kekurangannya tanpa kehadiran orang lain. Dengan kekurangannya maka sekaligus dicarikan solusi dari ortu kepada anak. Ortu tidak boleh terlalu ambisius memamerkan kebaikan-kebaikan anaknya di hadapan orang lain apalagi dalam suatu majelis/ orang banyak, karena hal ini akan menyebabkan orang lain yang diajak bicara merasa sangat bosan alias boring!. Kadang bahkan seringkali kita dapati ortu yang selalu membanding2kan anaknya dengan anak lain. Misalnya: ”si A itu kok piala/tropinya banyak, tidak seperti kamu kerjaannya cuma nangis”. Ucapan-ucapan ini bukannya menjadikan anak bersemangat untuk memperbaiki, tetapi justru sangat mematahkan semangat si anak dan anak menganggap bahwa ortu lebih sayang pada anak orang lain, seolah si anak sungguh sangat tidak berarti bagi ortu. Sebaiknya ortu bisa membangun kepercayaan anaknya serta menganjurkan supaya berusaha lebih gigih. 5.Mencacimaki anak Jikalau anak mendengar ibu bapaknya mengatakan ”kamu jahat”, maka anak tersebut akan merasa kesal dan cenderung pada perlakuan seorang jahat. Sebaiknya, dikatakan pada anak itu ”kau anak yang baik” dan anak baik itu kan tidak suka marah, tidak pernah berkelahi, rajin mengaji, dll. Alangkah baiknya ortu tidak mengucapkan perkataan2 kotor seperti ini. ”Kamu anak tidak benar, (tambeng, mbeling, nakal), bejat, dsb”. Kadang juga ada yang bilang kepada anaknya: ”kamu itu mau jadi apa si?”. Tepis jauh kata2 kotor itu. Ganti dengan kata2 yang lembut, dan lebih baik lagi jika kata itu bisa menyentuh hati anak. Misalnya: orang baik itu dikasihi Allah lho nak, jadi adik yang baik ya. Adik itu anak yang baik kok, jadi ga boleh marah2 lagi ya, ga boleh suka nangis lagi. (”Sesungguhnya manusia itu adalah makhluk etis. Jiwa (nafs) seorang itu memberinya kemampuan untuk membedakan mana yang buruk (fujur) dan mana yang baik” [QS. As-Syams: 8]). 6.Berbicara terlalu banyak dan suara terlalu lantang Hindarilah berbicara terlalu panjang lebar kepada si anak. Sedikit perkataan tapi jelas dan tepat lebih berpengaruh bagi anak daripada nasihat yang terlalu panjang lebar/ nonstop. Janganlah menyuruh atau melarang anak dengan perkataan yang terlalu banyak sehingga membosankan anak. Dalam rumah tangga juga sebaiknya jangan ada kata-kata yang bernada tinggi. Ucapkanlah perkataan yang lembut yang bisa mendatangkan berkah kepada pendengarnya. Jangan biarkan anak menyaksikan kemarahan, kebengisan, amukan ortu. Anak-anak lebih mengingat nasihat atau kata-kata yang diucapkan tenang dan manis daripada ucapan yang membentak-bentak. Anak yang selalu mendengar suara lantang akan kebal dengannya sehingga suara mengguntur pun tak berarti lagi baginya. Jadi, jangan heran jika suatu saat ada anak yang membalas membentak dari bentakan ortunya, karena rupanya bentakan ortu yang telah disuguhkan kepadanya telah melenyapkan sikap lemah lembut si anak. Jangan sampai ada alasan bahwa dengan dibentak anak akan nurut, dengan dipukul anak akan kapok, karena pada hakikatnya kekerasan/kekasaran tidak akan menyelesaikan masalah dan bukan solusi terbaik. (”Kecenderungan manusia untuk memandang musuh kepada sesamanya, sebenarnya dapat diatasi dengan ”saling menasihati agar bersabar dan saling menasihati agar saling berbelas kasihan” [QS. Al-Balad: 17]). Demikian beberapa kekeliruan ortu dalam mendidik anaknya. Tentu masih banyak kekeliruan2 lainnya yang bisa dijadikan bahan koreksi bagi kita bersama. Tapi ini cukup bisa dijadikan bahan pelajaran untuk kita sehingga bisa memperbaiki jika ada kesalahan/kekurangan, bisa melakukan jika belum sempat dilakukan. Sebaiknya kita juga harus berpikir jernih, kita tidak boleh beranggapan bahwa ”Ah itu kan hanya sekadar teori/ hanya buku yang bilang, tapi kan faktanya tidak/lain!”. Kebetulan referensi yang dipakai adalah referensi yang disertai penelitian2 yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan tentang kejadian2 di masyarakat baik di Indonesia maupun di luar negeri. REFERENSI: (1) Assamarqandi, A. 1977. Tanbihul Ghafilin. Jakarta. hlm 169. (2) Chatib, M. 2009. Sekolahnya Manusia: Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di Indonesia (Menjadikan guru kreatif!). Penerbit Kaifa. Bandung. hlm 1-12. (3) Given, B.K. 2007. Brain-Based Teaching. Kaifa Publishing. Bandung. 424 hlm. (4) Rakhmat, J. 2009. Belajar Cerdas: Belajar Berbasiskan Otak. Kaifa Publishing. Bandung. 288 hlm. (5) Sarumpaet, R.I. (tanpa tahun). Rahasia Mendidik Anak. Majalah Rumah Tangga dan Kesehatan. (6) Utomo, M.S. 1983. 13 Langkah Orang Tua yang Keliru dalam Mendidik Anak. Volume 75. Buletin Anda. Jakarta. hlm 24-27. Paesan, 11 Agustus 2011 Oleh :Ahkamy

Hikmah penciptaan neraka

Terkadang ada saudara kita yang bertanya, jika ALLAH itu Maha Baik, mengapa menciptakan neraka? Mengapa tidak masuk surga saja semua ummatnya? Mengapa harus ada neraka? Insya Allah mudah-mudahan artikel ini sedikit banyak dapat menjawab Ini kisah nyata..kisah seorang gadis Melayu, beragama Islam Ceritanya begini, di sebuah negeri yang melaksanakan dasar 'Membangun Bersama Islam', kerap kali pihak berkuasa setempat menjalankan pemeriksaan mendadak di tempat perniagaan dan kompleks jual beli-belah, untuk memastikan para pekerja di setempat menutup aurat. Aku tak tahu pasti berapa jumlah denda yang dikenakan sekiranya didapati melakukan kesalahan, tapi mereka akan diberi teguran bagi kesalahan pertama, dan didenda jika didapati masih enggan mematuhi garis panduan/aturan yang ditetapkan. Lazimnya dalam setiap operasi,seorang ustaz ditugaskan bersama dengan para pegawai pihak berkuasa setempat. Tugasnya adalah untuk menyampaikan nasihat secara baik-baik, karena hukuman dan denda semata-mata tidak mampu memberi kesan yang mendalam. Dalam suatu insiden, ketika operasi yang dijalankan sekitar 2005,seorang gadis yang bekerja di salah satu lot premis perniagaan di Pasaraya Billion telah didapati melakukan kesalahan tidak menutup aurat. Maka dia pun kena denda .. Setelah surat diberikan oleh pegawai PBT, Ustaz ni pun berbagi nasihat, "selepas ini diharapkan saudari insaf dan dapat mematuhi peraturan. Peraturan ni bukan semata-mata peraturan majlis perbandaran, tapi menutup aurat ini termasuk perintah ALLAH Ringkasnya, kalau taat segala perintahNya, pasti Dia akan membalas dengan nikmat di syurga. Kalau durhaka tak patuhi perintahNya, takut nanti tak sempat bertaubat, bakal mendapat azab di neraka Allah. Tuhan Maha Penyayang, Dia sendiri tak mahu kita mencampakkan diri ke dalam neraka..." Gadis tersebut yang dari awal mendiamkan diri,tiba-tiba membentak "KALAU TUHAN TU BAIK, KENAPA BUAT NERAKA? Kenapa tak sediakan syurga saja? apa seperti itu yang dinamakan Tuhan Maha Penyayang?" Mungkin dari tadi dia sudah panas telinga, tak tahan dengar nasihat ustaz itu..hati sudah panas kena denda sebab dia tak pakai tudung/jilbab.. Ustaz itu terkejut. “Bahaya anak ni. Kalau dibiarkan bisa RUSAK akidah dia.” Setelah habis gadis BERKOMENTAR, ustaz tu pun jawab: "Dik, kalau Tuhan tidak buat neraka, saya tak jadi ustaz. Berapa sen/rupiah gaji saya sekarang. Lebih baik saya jadi bandar judi, atau sabung ayam. Hidup senang, setelah mati pun tak risau sebab dijamin masuk syurga. Mungkin anda ini pun bisa saya culik dan jual jadi pelacur. Kalau anda mau melarikan diri, langsung akan saya bunuh . Tak apa, sebab neraka tak ada. Nanti kita berdua berjumpa lagi di syurga..Kan Tuhan tu baik?" Gadis tu terkejut. USTADZ macam itu? Sedang dia terheran-heran dengan muka PUCAT. Ustaz tu pun jelaskan ."perkara macam tadi akan berlaku kalau Tuhan hanya sediakan syurga. Orang baik,orang jahat, semua masuk syurga. Maka apa guna jadi orang baik? Jadi orang jahat lebih senang. Manusia tak perlu lagi diuji sebab semua orang akan 'lulus' percuma/gratis. Pembunuh akan jumpa orang yang dibunuh dalam syurga. perampok akan bertemu lagi dengan mangsa/korban perampok disyurga, setelah itu boleh mencuri lagi kalau dia mau. Tak ada yang terima hukuman. Sebab Tuhan itu 'baik'. Adakah Tuhan macam ini yang kita mau? Menurut anda adil kah ?" tanya ustaz. "Ah..mana adil macam itu. Orang jahat takkan terlepas macam itu saja." gerutu si gadis. Ustaz tersenyum dan bertanya lagi: "Bila tuhan tak adil, boleh kah dianggap baik?"Gadis tu terdiam. Ustaz mengakhiri kata-katanya: "Adik, saya bagi nasihat ini karena kasih sesama umat Islam. Allah itu Maha Penyayang, Dia juga Maha Adil. Sebab tu neraka perlu DICIPTAKAN. Untuk menghukum hamba-hambaNya yang durhaka, yang menzalimi diri sendiri dan juga orang lain. Saya rasa anda sudah faham sekarang. Kita sedang diuji atas dunia ni. Jasad kita bahkan segala-galanya milik Allah, maka bukan HAK kita untuk berpakaian sesuka hati kita. Ingatlah; semuanya dipinjamkan olehNya, sebagai amanah dan ujian..semoga kita dapat bersabar dalam mentaati segala perintahNya, untuk kebaikan diri kita juga. "

Belajar Berhitung Yuk

ALLAH سبحنحا و تعال berfirman : فَإِذَا جَاءَتِ الطَّامَّةُ الْكُبْرَى يَوْمَ يَتَذَكَّرُ الإنْسَانُ مَا سَعَى وَبُرِّزَتِ الْجَحِيمُ لِمَنْ يَرَى فَأَمَّا مَنْ طَغَى وَآثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَى وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا فِيمَ أَنْتَ مِنْ ذِكْرَاهَا إِلَى رَبِّكَ مُنْتَهَاهَا إِنَّمَا أَنْتَ مُنْذِرُ مَنْ يَخْشَاهَا كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوا إِلا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَاهَا “Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang. Pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya, Dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat. Adapun orang yang melampaui batas, Dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, Maka Sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, Maka Sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya). (orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari kebangkitan, kapankah terjadinya? Siapakah kamu (maka) dapat menyebutkan (waktunya)? Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya). Kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari berbangkit). Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari.”(QS. AN NAAZI'AAT [79]:34-46) ALLAH سبحنحا و تعال berfirman : يُدَبِّرُ الأمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الأرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ "Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu."(QS.AS SAJDAH [32]:5) ALLAH سبحنحا و تعال berfirman : تَعْرُجُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ "Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun "(QS.AL MA'AARIJ[70]:4) Mari kita analisis ayat di atas. Di sisi Allah 1 hari setara dengan 1000 tahun di sisi manusia Jika 1 hari = "24 jam" setara dengan 1000 tahun di sisi manusia Maka 24/1000 setara dengan 1 tahun di sisi manusia Misal usia rata2 manusia 63 tahun maka 24/1000 * 63 setara dengan 63 tahun di sisi manusia atau 63 tahun umur manusia setara dengan 24/1000 * 63 atau 1.512 jam atau 90.72 menit di sisi Allah! SUBHANALLAH Jika usia hidup rata-rata manusia jaman sekarang adalah 63 tahun (waktu manusia), maka sebenarnya setara dengan lebih kurang 90.72 menit waktu Allah. Jadi benar kata Rasulullah orang yang paling cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat kematian. Ya terang saja kalau umur manusia hanya sesingkat itu lalu disambung dengan kehidupan setelahnya nanti yg diukur dengan waktu di sisi Allah, namun ditentukan oleh 90.72 menit waktu yang diberikan Allah di dunia ini. Subhanallah. Kelak manusia akan tinggal di akhirat, bisa di surga atau di neraka, dengan menggunakan kadar (ukuran) waktu di sisi Allah, maka umur rata2 manusia di sisi Allah saat di dunia yang sekitar 90 menit itu (atau 90.72 menit), haruslah dimanfaatkan sebaik mungkin dengan diisi oleh ibadah yang diterima Allah yakni yang 1. Diniatkan karena Allah, dan 2. Sesuai petunjuk Rasulullah. Karenanya Allah berfirman (lanjutan surat QS. 70 Al Maarij di atas) agar kita harus bersabar dalam kurun waktu hidup ini. Bersabar dalam beribadah, menjalankan perintah-Nya dengan benar dan sebaik mungkin, bersabar dalam tidak melakukan maksiat dan dosa-dosa baik yang disadari atau tidak, bersabar saat diuji keimanan kita pada qada dan qadar Allah yang baik dan yang buruk, dan bersabar berdakwah di jalan Allah. ALLAH سبحنحا و تعال berfirman : فَاصْبِرْ صَبْرًا جَمِيلا إِنَّهُمْ يَرَوْنَهُ بَعِيدًا وَنَرَاهُ قَرِيبًا "Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik.Sesungguhnya mereka memandang siksaaan itu jauh (mustahil).Sedangkan Kami memandangnya dekat (mungkin terjadi)."(QS.AL MA'AARIJ [70] : 5-7) Maka sungguh mulia definisi Rasulullah berikut ini mengenai siapa mukmin (bukan sekadar muslim, tapi mukmin) yang paling cerdas berkaitan dengan usia manusia yang sangat singkat ini. Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhuma berkata, “Suatu hari aku duduk bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian ia mengucapkan salam kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama?’ Rasulullah menjawab, ‘Yang paling baik akhlaqnya’. Kemudian ia bertanya lagi, ‘Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?’. Beliau menjawab, ‘Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.’ (HR. Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsamiy. Syaikh Al Albaniy dalam Shahih Ibnu Majah 2/419 berkata : hadits hasan) ALLAH سبحنحا و تعال berfirman : فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ فَلا أَنْسَابَ بَيْنَهُمْ يَوْمَئِذٍ وَلا يَتَسَاءَلُونَ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فِي جَهَنَّمَ خَالِدُونَ تَلْفَحُ وُجُوهَهُمُ النَّارُ وَهُمْ فِيهَا كَالِحُونَ أَلَمْ تَكُنْ آيَاتِي تُتْلَى عَلَيْكُمْ فَكُنْتُمْ بِهَا تُكَذِّبُونَ قَالُوا رَبَّنَا غَلَبَتْ عَلَيْنَا شِقْوَتُنَا وَكُنَّا قَوْمًا ضَالِّينَ رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْهَا فَإِنْ عُدْنَا فَإِنَّا ظَالِمُونَ قَالَ اخْسَئُوا فِيهَا وَلا تُكَلِّمُونِ نَّهُ كَانَ فَرِيقٌ مِنْ عِبَادِي يَقُولُونَ رَبَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ فَاتَّخَذْتُمُوهُمْ سِخْرِيًّا حَتَّى أَنْسَوْكُمْ ذِكْرِي وَكُنْتُمْ مِنْهُمْ تَضْحَكُونَ إِنِّي جَزَيْتُهُمُ الْيَوْمَ بِمَا صَبَرُوا أَنَّهُمْ هُمُ الْفَائِزُونَ “Apabila sangkakala ditiup Maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya. Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, Maka mereka Itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, Maka mereka Itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka jahannam. Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat. Bukankah ayat-ayat-Ku Telah dibacakan kepadamu sekalian, tetapi kamu selalu mendustakannya? Mereka berkata: “Ya Tuhan kami, kami Telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan adalah kami orang-orang yang sesat. Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), Maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.” Allah berfirman: “Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.Sesungguhnya, ada segolongan dari hamba-hamba-Ku berdoa (di dunia): “Ya Tuhan kami, kami Telah beriman, Maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah pemberi rahmat yang paling baik”. Lalu kamu menjadikan mereka buah ejekan, sehingga (kesibukan) kamu mengejek mereka, menjadikan kamu lupa mengingat Aku, dan adalah kamu selalu mentertawakan mereka, Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada mereka di hari ini, Karena kesabaran mereka; Sesungguhnya mereka Itulah orang-orang yang menang.” ALLAH سبحنحا و تعال berfirman : قَالَ كَمْ لَبِثْتُمْ فِي الأرْضِ عَدَدَ سِنِينَ قَالُوا لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ فَاسْأَلِ الْعَادِّينَ قَالَ إِنْ لَبِثْتُمْ إِلا قَلِيلا لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ ALLAH bertanya: "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?" Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung." Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui "(QS.AL MU'MINUUN [23] : 112-114) ALLAH سبحنحا و تعال berfirman : اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُعْرِضُونَ "Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya)." (QS. Al Anbiya' [21]: 1)

CARA "MUDAH" MERAIH JANNAH

SOSOK ORANG BIASA CALON PENGHUNI SURGA Dari Anas Bin Malik Radhiyallohu 'Anhu belia meriwayatkan : Suatu ketika kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah Shollallohu 'alaihi Wasallam tiba-tiba belia bersabda : “Sebentar lagi akan datang seorang laki-laki ahli surga”. Tidak lama kemudian datanglah seseorang –yang tidak begitu dikenal- dari kalanagn Anshar, yang jenggotnya masih basah dengan air wudhu’ sambil menenteng sandal di tangan kirinya. Keesokan harinya kami duduk-duduk bersama Rasulullah Shollallohu 'alaihi Wasallam dan beliau mengatakan hal sama dan muncullah orang yang sama dengan melakukan hal yang sama pula. Demikian terjadi hingga tiga hari berturut-turut. Ketika Rasulullah berdiri dari tempat duduk beliau –dan majlis tersebut bubar- Abdullah bin Amr bin Ash mengikuti laki-laki tersebut seraya berkata : “Aku sedang bertengkar dengan ayahku dan aku bersumpah tidak akan pulang ke rumah sampai tiga hari ini. Bolehkah aku menginap di rumahmu wahai saudaraku ?” Orang itu ternyata mengijinkan. Kemudian Anas bin Malik melanjutkan : “Setelah Abdullah bin Amr bin Ash menginap selama tiga hari, ia pun menceritakan apa yang dilihatnya. Ternyata ia tidak melihat orang itu bangun malam untuk sholat tahajjud, kecuali hanya terjaga sebentar lalu tidur lagi. Dan setiap kali ia terjaga, ia hanya berdzikir dan bertakbir lalu kembali tidur hingga datang waktu sholat Shubuh. Akan tetapi selama tiga hari itu Abdullah bin Amr bin Ash tidak pernah mendengar satu ucapan pun yang keluar dari bibirnya kecuali ucapan yang baik”. Bahkan Abdullah bin Amr Amr bin Ash berkata : “Hampir-hampir aku menyepelakan amalan orang ini (tetapi aku tahan) dan aku pun berkata kepada orang itu : “Wahai saudaraku, sebenarnya tidak terjadi apa-apa antara aku dengan ayahku. Aku hanya penasaran kepadamu. Selama tiga hari berturut-turut setiap kali engkau datang ke masjid, Rasulullah Shollallohu 'alaihi Wasallam selalu bersabda : “Sebentar lagi akan datang seorang laki-laki ahli surga”, maka aku sangat ingin mengetahui amal ibadah apa yang telah engkau lakukan sehingga aku bisa menirumu. Tetapi selama tiga hari ini aku bersamamu aku tidak melihat sesuatu yang istimewa dari dirimu. Apa sebenarnya yang telah engkau lakukan sehingga Rasulullah Shollallohu 'alaihi Wasallam berkata seperti itu ?”. “Memang tidak ada yang istimewa dalam diriku kecuali yang telah engkau saksikan sendiri selama tiga hari ini”. Jawab orang itu “Maka aku pun segera pergi meninggalkan orang itu”, kata Abdullah bin Amr Amr bin Ash. Seketika itu ia memanggilku dan berkata : “Tidak ada yang istimewa dalam diriku kecuali yang telah engkau saksikan sendiri selama tiga hari ini, hanya saja aku tidak pernah terdetik sedikit pun dalam hatiku buruk sangka terhadap saudaraku sesama muslim dan aku tidak pernah merasa iri terhadap nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada seseorang di antara mereka”. Abdullah bin Amr Amr bin Ash pun menjawab : “Inilah kelebihan yang engkau miliki dan yang tidak dapat kami lakukan”. (HR Ahmad dan Nasa’i dengan derajat Shahih) Allah Azza Wa Jalla Berfirman : وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ "Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." (QS Al Hasyr 10) Duhai seandainya seluruh aktifis harakah Islam memahami hadits ini, lalu bersama-sama bahu membahu memperjuangkan tegaknya Syar'ah dan Khilafah Islamiyyah . Allahumma allif baina quluubinaa wa wahhid shaffana : Ya Allah pertautkanlah hati-hati kami dan satukanlah shaff kami AL FAQIR ILAA MAGHFIRATI RABBIHIL QADIIR

OBAT STRESSS [DI JAMIN MANJUR BIN MUJARAB]

Ada sebuah “obat stress” yang cukup manjur untuk dicoba. Ini sudah saya alami dan rasakan. Alhamdulillah, dampaknya sangat baik. Obat stress ini mudah dilakukan. Tidak mengeluarkan biaya, malah hemat energi lagi. Tetapi kita butuh keteguhan hati untuk melakukannya. Pada awal-awal memulai “terapi” ini hati kita merasa berat, berat sekali. Karena kita sudah terbiasa mengonsumsi “racun” yang sebenarnya merugikan diri. Nah, untuk menjalankan terapi ini, syaratnya mudah saja: “Mau sabar dan tahan godaan pada awal-awalnya.” Itu saja. Saya yakin, terapi ini sangat manjur dan efektif. Tetapi karena menyangkut perilaku addictive (kecanduan) kita, maka harus ada keberanian dan kebulatan tekad untuk melawan kebiasaan sehari-hari. Ya, bagaimanapun untuk memulai sesuatu yang baik, tidak ada yang gratis. Harus ada pengorbanan kan… Mungkin Anda bertanya-tanya, obat stress itu seperti apa? Bagaimana caranya? Apa yang harus dikonsumsi atau dilakukan sebagai sebuah terapi? Apakah cara ini berbiaya mahal? Apakah ada versi gratisnya, seperti umumnya pelayanan yang disukai bangsa Indonesia? Obatnya sangat sederhana, bahkan mungkin sangat mencengangkan. Anda hanya diminta: “Mulai Berhenti Nonton Berita di TV atau Membaca Berita di Koran.” Hanya itu saja! Mulailah kebiasaan baru, berhenti nonton berita TV, berhenti membaca koran, atau berhenti membaca berita di media-media online sekuler. Hanya itu yang diminta! Cara demikian sangat sederhana, tetapi butuh keberanian dan keteguhan hati untuk memulai. Saya semula sangat berat untuk berhenti nonton berita di TV, atau membaca berita di koran. Berat sekali. Setiap melihat monitor TV, ingin rasanya tangan memencet tombol channel ke saluran-saluran berita. Selama bertahun-tahun, saya -jujur saja- ketagihan nonton berita di TV. Dan untuk menghentikan kebiasaan itu, amat sangat sulit. Berat, berat sekali. Tetapi ternyata, perjuangan ini hanya membutuhkan waktu beberapa hari saja. Kalau kita konsisten tidak nonton berita TV selama 2 minggu nonstop, insya Allah kita akan bisa mengabaikan berita-berita itu. Dampak yang sangat nyata saya rasakan, ternyata otak kita lebih bersih, pikiran kita lebih jernih, emosi kita lebih terjaga. Bahkan kita bisa fokus dengan tugas sehari-hari. Berita-berita TV itu datang menggempur kita dengan aneka serangan yang berdaya rusak terhadap akal, perasaan, dan emosi. Ketika berita-berita itu dihentikan, alhamdulillah beban-beban stress serasa berkurang jauh. Saya sangat menyarankan Anda semua untuk mencoba cara ini. Cobalah mulai kebiasaan baru yang insya Allah lebih bermanfaat. Kita tahu, TV-TV selama ini umumnya dibangun di atas kepentingan non Islam, bahkan anti Islam. Nah, semua itu menjadi sumber keresahan jiwa yang sangat berat. Otak kita serasa dikendalikan oleh “Big Hand” yang tidak terlihat. Tahu-tahu, kehidupan di sekitar kita penuh dengan masalah-masalah. Lalu, bagaimana dengan soal update berita? PERTAMA, untuk update berita, kita bisa melihat media-media Islam, seperti media online, majalah, tabloid, atau buletin Islam. Media-media itu cukup memadai untuk mengobati kehausan seputar berita-berita aktual. Insya Allah, para pengeloa media Islam sudah berpikir 1000 kali untuk memuat hal-hal yang positif dan menghindari berita negatif. KEDUA, bagi tokoh ulama, jurnalis Muslim, politisi Muslim, atau para dai yang sangat membutuhkan update berita, dan mereka concern di bidang itu; ya silakan saja. Itu sudah hak mereka. Tetapi bagi kaum Muslimin yang tidak ada urusan dengan perkara-perkara itu, sudahlah lupakan saja berita TV, koran, situs-situs sekuler. Lupakan saja, Bung! KETIGA, sebagai ganti dari kebiasaan makan berita media-media sekuler, mulailah kesibukan baru mengkaji kandungan Al Qur’an dan As Sunnah. Jangan takut tidak mendapat update berita. Tetapi mulai tanamkan dalam diri, rasa takut jika tidak meng-update kandungan Al Qur’an dan Hadits Nabi Saw. Sejatinya, Anda tidak rugi kalau tidak update berita, tetapi akan sangat rugi kalau melupakan Kitabullah dan As Sunnah. Demikian “obat stress” praktis yang bisa disampaikan. Mulailah, dan rasakan sensasinya! Insya Allah hidupmu akan segera berubah! Lupakan semua provokasi media-media sekuler itu. Lupakan saja! Anggap otak mereka kering dari ide-ide Qur’ani dan Sunnah Nabi, maka kalau kita luput dari berita-berita yang mereka sajikan, kita tak akan rugi. kita harus komitmen !!, goodbye berita-berita TV. Semua itu hanya SAMPAH yang memusingkan kepala. Lupakan berita, opini, dan perdebatan di TV, mulailah membangun kehidupan baru!” Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin. SEMOGA BERMANFAAT

REMAJA: DULU DAN SEKARANG !!!

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Tidak beranjak kaki anak Adam dari hadapan Allah hingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya, dihabiskan untuk apa? tentang usia mudanya, diisi dengan apa? tentang hartanya, dari mana dia dapatkan dan digunakan untuk apa? Dan amalannya dari ilmu yang dia miliki?”(HR At Tirmidzi) Masa remaja adalah masa mengukir prestasi. Karena fase inilah fase untuk membuktikan bahwa kita memiliki potensi untuk memberikan karya terbaik bagi umat ini. Maka bila masa ini terbuang tercuma akan menyebabkan sebuah penyesalan yang besar di akhir nanti. Untuk itu dibutuhkan semangat dan ilmu yang kuat agar kita mampu menggunakan masa ini dengan baik. Agar terukir indah dan member kontribusi terbaik bagi diri dan agama kita. MASA REMAJA NABI Sebelumnya, marilah kita melihat kepada pribadi teladan kita, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam . Pada awal-awal masa remaja, Rasulullah belum memiliki pekerjaan tetap untuk mencukupi kebutuhan hidup. Namun begitu, beliau tidak putus harapan. Beliau menggembala kambing di kalangan Bani Sa’ad dan juga di Makkah dengan imbalan beberapa dinar. Beliau menjalani semua itu selama beberapa tahun. Pada usia dua puluh lima tahun, beliau pergi berdagang ke Syam menjualkan barang dagangan milik Khodijah binti Khuwailid. Khodijah ialah seorang wanita pedagang, terpandang dan kaya raya. Dia biasa menyuruh orang-orang untuk menjalankan barang dagangannya dengan membagi sebagian hasilnya kepada mereka. Sementara kebanyakan orang Quroisy memiliki kegemaran berdagang. Karena itulah kerjasama dagang di antara mereka bisa berjalan dengan baik. Di kalangan kaum Quraisy, Nabi Muhammad memang dikenal sebagai orang yang berbudi luhur. Tatkala Khodijah mendengar kabar tentang kejujuran perkataan beliau, nama baik dan kemuliaan akhlak beliau, maka dia pun mengirimkan utusan dan menawarkan kepada beliau agar berangkat ke Syam untuk menjualkan barang dagangannya. Dia siap memberikan imbalan yang jauh lebih banyak dari imbalan yang pernah dia berikan kepada pedagang-pedagang yang lain. Tapi dengan syarat, beliau harus pergi bersama seorang pembantunya yang bernama Maisaroh. Beliau menerima tawaran ini. Maka, berangkatlah beliau ke Syam untuk berdagang disertai Maisaroh. Setelah selesai berdagang di Syam, beliau bersama Maisaroh kembali ke Makkah. Setibanya di Makkah, Khodijah terheran-heran dan takjub. Keuntungan yang ia peroleh dari perdagangan Nabi Muhammad sangatlah banyak. Tidak pernah sebelumnya ia mendapat laba sebesar itu. Maisaroh menceritakan kepada Khodijah bahwa Nabi Muhammad bisa mendapatkan itu semua karena modal dagang utama beliau adalah akhlak yang mulia, juga kecerdikan dan kejujuran. Sehingga wajar bila orang-orang yang menjalin hubungan dagang dengan beliau merasa senang. Itulah potret remaja seorang Rasul yang kita cintai. Beliau tidak MALAS, tidak juga menghabiskan waktunya dengan sia-sia. Tetapi beliau mengambil posisi penting untuk mengekspresikan potensi dan bakatnya dengan berdagang. Beliau tidak menyia nyiakan kesempatan sedikitpun. REMAJA REMAJA HEBAT DI ZAMAN NABI 1.Zubeir bin Al-Awwam ra Dialah teman diskusi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, anggota pasukan berkuda Islam, tentara yang pemberani, juga pemimpin dakwah Islam di zamannya.Berapa umurnya saat itu? 15 tahun!! Sangat mencengangkan. 2.Thalhah bin Ubaidillah ra Dia adalah salah seorang pembesar utama barisan Islam di Mekah, singa podium yang handal, tentara berkuda yang masyhur dengan kepiawaian dan keberaniannya, donatur infaq fi sabilillah, juga seseorang yang dijuluki Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan Thalhatul khair (pohon kebaikan).Usia beliau saat itu, adalah 16 tahun! 3.Sa’ad bin Abi Waqqash. Seorang sahabat besar, beliaulah yang pertama kali mengalirkan darahnya untuk Islam. Juga, satu-satu sahabat yang pernah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jamin dengan kedua orang tuanya di saat perang Uhud, dengan berkata, “Lepaskan Sa’d, demi ayah dan ibuku!” sebagaimana diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Ali bin Abi Thalib ra. Dan Beliau baru berumur 16 tahun, ketika itu. 4.Al-Arqam bin Abil Arqam Al-Makhzumi ra Pemuda yang meninggalkan banyak kenangan indah bagi tiap muslim. Selama 13 tahun penuh, beliaulah yang berani membuka pintu rumahnya untuk dijadikan markas dakwah di kota Mekah, meski bahaya terus membayangi. Beliau masih berusia 16 tahun saat itu. 5.Ali bin Abi Thalib ra Beliau adalah seorang anak yang masih berumur 10 tahun, hanya 10 tahun! Namun ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapat wahyu yang pertama kali, Rasulullah saw langsung pergi menemui Ali dan memberitahukan kabar gembira itu padanya. Subhanallah! 6.Zaid bin Tsabit Tahukan Anda impian sahabat kecil yang umurnya baru 13 tahun dan belum baligh ini? Beliau adalah sahabat yang masyhur dengan postur tubuh yang kecil. Namun, subhanallah! dengan postur dan usianya yang relatif kecil itu, beliau selalu menyibukkan hidupnya dengan urusan umat. Saat itu, ketika Zaid kecil mendengar berita bahwa pasukan Islam bersiap-siap hendak menghadapi tentara musyrikin di medan badar, semangat bela agama di hatinya seketika tergerak. Ya, sahabat kecil ini kemudian mengusung pedangnya, sebuah pedang yang lebih panjang dari tinggi badannya! Berangkat dan bergabung dengan tentara muslim yang lain. PEMUDA KINI Problematika remaja saat ini semakin kompleks. Saat ini remeja cenderung semakin susah untuk dikendalikan. Kecenderungan remaja untuk melanggar norma dan nilai adab pergaulan terlihat jelas di masyarakat kita. Mereka terjebak pada dua fitnah besar: 1.Fitnah Syahwat Fitnah syahwat bisa dilihat pada kegandrungan mereka pada budaya barat yang mengarah pada, seks and drugs. Opini gaul bebas di kalangan remaja kian gencar dan tanpa hambatan menyapa kita. Tayangan pornografi dan pornoaksi tak ada matinya di layar kaca atau layar lebar. Akibatnya, gaul bebas yang mengarah pada seks bebas kian populer di lingkungan generasi muda. Di Kab. Bandung diperoleh data sedikitnya 38.288 remajanya diduga pernah berhubungan intim di luar nikah atau melakukan seks bebas. Jumlah ini berdasarkan hasil polling “Sahabat Anak Remaja (Sahara) Indonesia Foundation” yang terungkap pada seminar dan lokakarya “Kependudukan dan Kualitas Remaja” di Banjaran ( Pikiran Rakyat, 29/07/04 ). Ada sejumlah alasan kenapa remaja Bandung melakukan kegiatan seksual pranikah. Hasilnya, upaya menyalurkan dorongan seks (57,89%), sebagai tanda ungkapan cinta (38,42%), terpaksa atau dipaksa pacar (27,37%), dan biar dianggap modern (20,53%). ( Tempo Interaktif, 13/06/04 ) Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hubungan seksual pranikah, diperoleh data survei MCR (Mitra Citra Remaja)-PKBI Jabar: sulit mengendalikan dorongan seksual (63,68%), kurang taat menjalankan agama (55,79%), rangsangan seksual (52,63%), sering nonton blue film (49,47%), dan tak ada bimbingan orangtua (9,47%). Tiga faktor terakhir yang turut menyumbang hubungan seksual pranikah adalah pengaruh tren (24,74%), tekanan dari lingkungan (18,42%), dan masalah ekonomi (12,11). ( idem ) Parahnya, fenomena ini nggak cuma terjadi di satu tempat saja. Tapi hampir merata di seluruh Nusantara. Sekitar 18-20 persen remaja di Indonesia pernah melakukan hubungan seks bebas. ?’Itu hasil penelitian yang pernah kami lakukan terhadap pelajar dan mahasiswa,” ujar dr Boyke Dian Nugraha SpOG MARS, saat berbicara dalam acara ?’Let’s Talk About Drugs & Free Sex”, Minggu (1/6) di Gedung Dharma Wanita Jateng. ( Suara Merdeka, 02/06/2003 ). Kebebasan perilaku seksual di kalangan temen-temen kita adalah hasil tiruan gaya hidup remaja Barat yang diklaim gaul bin modern seperti dalam film seri Beverly Hils 90210 , Melrose Place , Dawsons Creek , Friends , atau American Pie .Dalam American Pie I diungkap budaya remaja Amrik yang merasa tidak pede dan terkucil bila lulus SMA masih berstatus perawan atau perjaka ting-ting. Sehingga mereka berusaha melepaskan statusnya itu maksimal menjelang kelulusan. Yang lebih mengerikan adalah dampak buruk yang dilahirkan oleh perilaku seks bebas ini. Penularan penyakit seksual; mewabahnya virus HIV/AIDS; aborsi, hingga prostitusi yang makin lestari. Perkiraan jumlah penderita HIV di Indonesia sampai akhir 2004, menurut ASA (Aksi Stop Aids) mencapai 90.000-130.000 orang. Hingga 30 September 2004 saja terdapat 3338 kasus HIV positif dan 2362 kasus AIDS. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat mengingat perilaku remaja kita yang demikian bebas. ( Kompas, 01/12/04 ). Masihkah kita cuek dengan kondisi ini???? 2.Fitnah Syubuhat Fitnah Syubuhat terlihat pada kebingungan mereka memilih jalan yang benar. Bingung mengisi waktu dan selalu merasa tidak pede dengan keislaman mereka. Munculnya gaya hidup punk, mengikuti hal-hal yang tidak ketahuan rimbanya. Mengikuti kebiasaan membuat geng-geng, dan bahkan terjerumus pada pemahaman-pemahaman sekuler, kapitalis dan hedonis. Mereka tidak lagi menempatkan islam sebagai way of life. Sebaliknya mereka mengganti gaya hidup mereka dengan gaya hidup ala barat yang menyesatkan. Mereka meninggalkan pakaian rapi mereka dan mereka ganti dengan pakaian super mini dan acak-acakan. Mereka tidak paham mana yang benar dan mana yang salah. Hidup mereka terombang ambing, bingung mau kemana. Bila terdapat masalah sedikit saja mereka langsung lari ke narkoba atau malah memilih bunuh diri sebagai pilihan terakhir. SOLUSINYA? Pilih sahabatmu! Betapa jauh perjalanan iman yang telah engkau tempuh, namun sahabatmu dapat dengan mudah mengembalikanmu pada titik pertama kamu melangkah, bahkan kembali lagi ke jalan hitammu. Jangan katakan, “Aku mampu menjaga diri, dan takkan terpengaruh oleh luar”. Karena akhlaq, agama dan kepribadian seseorang akan menyesuaikan lingkungan dimana ia berada. Rumus ini juga tersirat dalam sebuah hadits, diriwayatkan oleh At tirmidzy, Abu daud, dan Ahmad dari Abi hurairah ra.berkata: Rosul saw. bersabda: “Seorang manusia diatas agama temannya, maka lihatlah siapa yang berteman dengannya”. Jika engkau menghendaki jalan yang lebih terang menuju surga, harus anda cari teman bergaul yang sholih. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dai Ibnu umar ra. berkata: Rosul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang ingin biji surga, hendaklah hidup berjamaah”. Melawan hasutan setan, tak bisa kita lakukan sendiri, sebuah hadits riwayat Ahmad dari Ibnu umar ra. berkata: Rosul shallallahu ‘alaihi wa sallam. bersabda: “Waspadalah dengan perpecahan, karena sesungguhnya setan bersama orang-orang yang sendiri, dan dia lebih jauh dari orang yang berdua”. Satu kemustian, bagi seseorang yang ingin kebangkitan umat terealisasikan, yaitu melebur dalam persahabatan yang berkualitas. Sahabat yang baik adalah sahabat yang setia mengingatkan kebaikan pada tiap detikmu. Ketika engkau terlewatkan waktu sholat, mereka akan mengingatkanmu. Ketika engkau melalaikan dzikir, mereka memberi masukan. Ketika engkau butuh bantuan dalam belajar, mereka siap. Ketika engkau mempunyai tekad, mereka akan setia berada dibelakangnya. Manhaj mereka al islam, petunjuk mereka al qur’an. Tabiat yang mendominasi pribadi mereka adalah kasih sayang, halus, lembut dan penyabar. Pemikiran mereka dalam. Cara bicara, santun. Selalu sibuk dengan urusan umat. Berusaha memenuhi kebutuhan manusia. Dekat pada Alloh swt., gemar berdo’a. Berbakti kepada orang tua mereka. Menyambung tali silaturahmi. Mengasihi yang kecil. Menghormati yang tua. Professional dalam bekerja. Dan mampu berkompetisi dalam studi. Merekalah yang bisa mengantarkan kita ke gerbang kesuksesan. Apakah anda pikir mereka hanya ada di dunia mimpi? Tidak. Mereka ada dan bisa kita temui di kehidupan ini. Kebaikan akan selalu menyatu dengan umat Muhammad saw. hingga hari kiamat nanti. Namun, ketika seorang remaja terjerembab dalam lembah kemaksiatan. Ia tak akan lagi mampu melihat dimana mereka, dimana orang-orang sholih itu. Matanya tertutup lumpur kemaksiatan. Temukan, dan larutlah dalam kesuksesan bersama mereka. Semoga ALLAH mengikat hati, dan menyatukan barisan kita.

Wartawan VS Wts

Kalau Anda ditanya, “Mana yang lebih mulia, menjadi wartawan atau pelacur?” Secara tradisional, kita akan mengatakan wartawan lebih mulia dari pelacur (WTS atau kini banyak disebut PSK). Tetapi seiring perubahan jaman, perubahan kondisi, kenyataan pun berubah. Kalau Anda kritis dan jeli, Anda akan menyaksikan bahwa para pelacur (WTS) itu saat ini memiliki sekian kelebihan ketimbang para waartawan, khususnya wartawan media-media TV. Kalau dikaji secara serius, sungguh kita akan terkejut. Ternyata, banyak wartawan yang lebih hina, lebih rendah, lebih menjijikkan ketimbang para pelacur yang kerap diistilahkan sebagai “pelayan cinta” itu. Kok bisa begitu ya? Tentu ada alasan-alasannya. Minimal ada 13 kelebihan kaum WTS daripada kaum wartawan. Kelebihan ini bukan karena pekerjaan menjadi tukang zina menjadi mulia. Bukan sama sekali. Pekerjaan melacur tetap hina, haram, dan sangat keji. Tetapi kelebihan WTS ini muncul, karena derajat kaum wartawan itu terjun bebas gak karu-karuan. Dulu mereka dipandang mulia, dipandang berharga. Kini jauh lebih hina daripada kaum WTS. Tapi kehancuran moral kaum wartawan ini tidak tertuju ke wartawan-wartawan media Islam yang selalu istiqamah membela al haq, komitmen dengan Syariat Islam, komitmen membela Ummat dan kaum dhuafa’. Mereka bukan yang dituju oleh tulisan ini. Wartawan yang dimaksud ialah wartawan sekuler, wartawan anti moral, wartawan keji perusak kehidupan masyarakat dan bangsa. Di bawah ini alasan-alasan yang bisa menjelaskan mengapa dalam kondisi saat ini, kaum WTS memiliki kedudukan lebih mulia daripada wartawan amoral. Tanpa menghilangkan status pelacuran itu sebagai perbuatan zina, keji, dan munkar di sisi Allah Ta’ala. [1] Wanita WTS ketika berbuat zina, dia akan merusak dirinya, merusak pasangan zinanya, dan merusak orang-orang di sekitar mereka berdua. Kerusakan itu bersifat lokal. Tetapi kalau wartawan berdusta di media, memfitnah di media, akibatnya merusak kehidupan seluruh masyarakat, bahkan merusak dunia. Bahkan bisa mewariskan kerusakan ke generasi-generasi selanjutnya. [2] Kaum WTS ketika berbuat dosa, dia sadar sedang berbuat dosa. Sekali waktu mereka menyesal, ingin taubat dari pekerjaan keji itu. Tetapi kaum wartawan, meskipun kerjanya memfitnah manusia, membohongi masyarakat, merusak akal generasi muda, mereka tidak pernah menyesal dengan pekerjaannya. Malah berbangga lagi! Sudah berbangga, bergaya lagi. Mereka tak jarang berlagak seperti selebritis. [3] Kaum WTS sebenarnya tidak mau bekerja seperti itu. Hati mereka mengakui semua itu salah. Tetapi karena desakan ekonomi, mereka terpaksa bekerja kotor, menjual kehormatan diri. Berbeda dengan wartawan. Mereka masuk dunia media busuk dengan penuh kesadaran. Mereka banyak tahu informasi, terpelajar, luas wawasan, paham mana yang salah, mana yang benar; bahkan banyak dari mereka berkecukupan; tetapi tetap saja mereka memproduksi berita-berita sampah, memproduksi fitnah, menghancurkan kehidupan rakyat, melemahkan kehidupan bangsa. [4] Para WTS meskipun menjalani profesi yang kotor, mereka berani mengaku diri sebagai pelacur. Tidak jarang mereka terang-terangan merayu laki-laki. Meskipun perempuan, mereka berani gentle mengakui profesi dirinya. Jarang WTS yang mengingkari profesinya. Tetapi para wartawan itu, sudah jelas-jelas merusak masyarakat, menghancurkan moral, menyebar fitnah, menyebar kesesatan, dan seterusnya. Tetapi secara munafik, mereka mengklaim dirinya tetap suci, bersih, tanpa noda. Allahu Akbar. Betapa betapa sangat munafiknya orang-orang itu. Kalau membaca tulisan/isi media seperti “tajuk”, “editorial”, dll. sangat tampak, seolah mereka Malaikat yang suci dari dosa sama sekali. Padahal sejatinya, mereka bobrok dan munafik. [5] Para WTS mencari makan paling untuk diri dan keluarganya. Atau paling untuk biaya kuliah, untuk biaya kost, untuk pergi ke salon, dll. Jadi untuk keperluan hajat primer atau hajat kewanitaan. Tetapi kaum wartawan, mereka bekerja menyebarkan kezhaliman, kerusakan, kebobrokan moral; demi melayani kapitalisme, demi melayani konglomerat hitam, demi melayani regim korup, demi melayani pejabat korup, dll. Jadi pekerjaan WTS itu bahayanya tidak lebih besar daripada pekerjaan wartawan perusak moral. [6] Sekuat-kuatnya seorang WTS, dalam sehari paling hanya mampu melayani beberapa laki-laki hidung belang. Kekuatan mereka sebagai manusia, pastilah terbatas. Tetapi para wartawan itu, siang-malam, 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 30-31 hari sebulan, non stop terus merusak kehidupan masyarakat. Mereka tidak ada hentinya menyebarkan kebingungan, analisa palsu, opini bermuatan dendam, mengadu-domba, memfitnah, dll. Kalau tidak melalui koran, melalui TV, atau melalui internet, melalui radio, dan seterusnya. [7] Kaum WTS, meskipun sudah terjerumus profesi keji, bila ada yang menolongnya keluar dari lembah hitam itu, mereka mau bertaubat, mau berubah. Adapun wartawan, meskipun sudah sering diingatkan, sudah sering dikritik, sudah sering dikecam, sudah sering didemo, diboikot, dan seterusnya. Tetap saja mereka tak bergeming. Susah sekali berubah dari tabiat dan kelakuannya dalam berbohong, memfitnah, menyebarkan opini sesat, merusak moralitas, dan seterusnya. [8] Kaum WTS biasanya dari kampung, berpendidikan rendah, pengetahuan kurang. Malah kerap mereka masuk ke dunia hitam itu karena terjebak sindikat kotor. Tetapi kaum wartawan itu keadaan mereka jauh lebih baik, lebih mapan, lebih berpendidikan. Minimal dia sarjana, mungkin master, bahasa Inggris fasih, orang kota, terpelajar, lingkup pergaulan mendunia, dan seterusnya. Tetapi ya itu tadi, mereka mencari makan dengan cara menyebar kebohongan, fitnah, opini sesat, kerusakan moral, dan lain-lain. [9] Seorang WTS dalam berprofesi masih mengenal “kode etik”. Kalau ada temannya mendapat laki-laki hidung belang, dia tak akan merebut “klien” itu. Seakan di antara mereka sudah sama-sama memahami. Tetapi wartawan, demi mencari berita heboh, demi mencari sumber “paling terpercaya”, demi menyajikan “berita terdepan”, demi menjadi “nomor satu”, mereka sangat sering bersaing tidak sehat. Satu media kadang menghantam media lain, satu wartawan memusuhi wartawan lain. Kode etik jurnalistik ada, tetapi entah diikemanakan itu? [10] Seorang WTS, kalau sudah melaksanakan tugasnya, dia akan mendapat upah. Begitulah mekanisme “bisnis” mereka. Tetapi wartawan, meskipun sudah mendapat iklan, mendapat penjualan produk media, mendapat sponsor, mendapat popularitas, mendapat posisi politik, mendapat pengaruh sosial, dll. mereka tidak puas juga. Mereka akan terus merusak dan merusak masyarakat dengan kebohongan, kecurangan, fitnah, opini sesat, dll. Mereka tidak akan pernah berhenti membuat kerusakan, sampai dirinya mati. Kalau mati, media mereka akan mengelu-elukan dirinya sebagai “sosok pahlawan”. [11] Kaum WTS enggan menipu “klien” mereka. Khawatir “rizki” mereka nanti rusak karena sikap seperti itu. Tapi wartawan media, mereka tidak ragu-ragu untuk menghancurkan obyek beritanya, melakukan pembunuhan karakter, merusak masa depan anak-anak, bahkan merusak usaha bisnis orang-orang kecil. Mereka berlaku seperti “bandit” di balik meja redaksi. Lihatlah bagaimana cara media dalam menghancurkan keluarga-keluarga yang mereka sebut teroris! [12] Kaum WTS mengaku dirinya kotor, dirinya salah. Mereka akan mengatakan ke wartawan, “Anda enak Mas, jadi wartawan. Profesi Anda baik dan mulia.” Tetapi para wartawan itu, tak satu pun yang berani menulis atau menayangkan di media-medianya, suatu materi bertema, “Pelacuran itu baik.” Mereka tidak akan mengatakan demikian. Tetapi banyak dari wartawan-wartawan itu yang memakai jasa pelacur, terjerumus seks bebas, terjerumus perselingkuhan, dll. Menyebut pelacuran buruk, tetapi jasanya dipakai juga. Setidaknya, mereka kerap menjadikan materi pornografi sebagai alat untuk mengeruk untung (profit). Lihat iklan-iklan di TV, mulai iklan sabun, sampo, kosmetik, alat fitness, kondom, obat kuat, dll. [13] Selama ini Indonesia tidak hancur karena fenomena pelacuran. Meskipun dampak pelacuran itu sangat besar bagi keburukan masyarakat. Tetapi hancurnya Indonesia selama ini ialah karena kaum wartawan munafik ini. Merekalah perusak bangsa, perusak NKRI, perusak kehidupan Ummat! Dulu, kaum wartawan lebih mulia daraipada WTS. Mereka dulu berperan: mencerahkan akal masyarakat, membela kebenaran, menegakkan keadilan, melawan kezhaliman, melindungi yang lemah, dll. Pokoknya serba mulia. Maka itu mereka digelari julukan “kuli tinta”, atau orang yang banyak bergelut dengan ilmu. Tetapi wartawan di masa kini amat sangat hina derajatnya. Mereka menjadi makelar kapitalisme, makelar kezhaliman regim, makelar mafia hukum, makelar bisnis asing, makelar imperialisme, dll. Bahaya mereka jauh lebih mengerikan daripada bahaya kaum wanita WTS. Meskipun tidak berarti kita mentoleransi wanita-wanita WTS itu. Tidak sama sekali. Islam selamanya mengharamkan zina, dan melaknati tukang zina. Lalu bagaimana hukumnya menjadi wartawan? Lihat dulu medianya. Kalau medianya baik, lurus, menyebarkan manfaat, wawasan, pencerahan, dan kebajikan untuk masyarakat; hukumnya HALAL dan THAIYIB. Tetapi kalau medianya merusak, memfitnah, menyebarkan fitnah, kebohongan, merusak moral masyarakat, merusak bangsa, melemahkan negara; ya jelas hukumnya, yaitu: HARAM. Haramnya merusak akal dan ilmu pengetahuan lebih berat ketimbang haramnya perbuatan pidana biasa, sebab yang dirusak disana adalah akal, kesadaran, dan kehidupan masyarakat luas. Ingat wartawan amoral…ingat WTS. Ternyata, WTS masih lebih baik daripada mereka. Dengan tidak menghilangkan status pekerjaan WTS itu sebagai profesi yang hina, keji, dan dimurkai Allah dan Rasul-Nya. Semoga bermanfaat dan mencerahkan. Allahumma aamiin.

APRIL MOP = HARI PEMBANTAIAN UMAT MUSLIM

Maret akan segera usai. Bulan April menjelang. Ada suatu kebiasaan jahiliah yang patut kita waspadai bersama sebagai seorang Muslim; 1 April sebagai hari April Mop. April Mop sendiri adalah hari di mana orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Tapi tahukah Anda apakah April Mop itu sebenarnya? Sejarah April Mop Sebenarnya, April Mop adalah sebuah perayaan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib yang dilakukan lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekadar hiburan atau keisengan belaka. Biasanya orang akan menjawab bahwa April Mop—yang hanya berlaku pada tanggal 1 April—adalah hari di mana kita boleh dan sah-sah saja menipu teman, orangtua, saudara, atau lainnya, dan sang target tidak boleh marah atau emosi ketika sadar bahwa dirinya telah menjadi sasaran April Mop. Biasanya sang target, jika sudah sadar kena April Mop, maka dirinya juga akan tertawa atau minimal mengumpat sebal, tentu saja bukan marah sungguhan. Walaupun belum sepopuler perayaan tahun baru atau Valentine's Day, budaya April Mop dalam dua dekade terakhir memperlihatkan kecenderungan yang makin akrab di masyarakat perkotaan kita. Terutama di kalangan anak muda. Bukan mustahil pula, ke depan juga akan meluas ke masyarakat yang tinggal di pedesaan. Ironisnya, masyarakat dengan mudah meniru kebudayaan Barat ini tanpa mengkritisinya terlebih dahulu, apakah budaya itu baik atau tidak, bermanfaat atau sebaliknya. Perayaan April Mop berawal dari suatu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan? April Mop, atau The April's Fool Day, berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 M, atau bertepatan dengan 892 H. Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walaupun sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah barat yang berupa pegunungan. Islam telah menerangi Spanyol. Karena sikap para penguasa Islam yang begitu baik dan rendah hati, banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan saja beragama Islam, namun sungguh-sungguh mempraktikkan kehidupan secara Islami. Tidak saja membaca Al-Qur'an, namun bertingkah-laku berdasarkan Al-Qur'an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya. Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun selalu gagal. Maka dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam Spanyol. Akhirnya mereka menemukan cara untuk menaklukkan Islam, yakni dengan pertama-tama melemahkan iman mereka melalui jalan serangan pemikiran dan budaya. Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirimkan alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari daripada membaca Al Qur'an. Mereka juga mengirimkan sejumlah ulama palsu untuk meniup-niupkan perpecahan ke dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil. Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan salib. Penyerangan oleh pasukan salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang dibantai, tetapi juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua. Satu-persatu daerah di Spanyol jatuh. Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara salib terus mengejar mereka. Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara salib mengetahui bahwa banyak muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka. Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Namun beberapa dari orang Muslim diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah disediakan, mereka pun segera bersiap untuk meninggalkan Granada dan berlayar meninggalkan Spanyol. Keesokan harinya, ribuan penduduk muslim Granada keluar dari rumah-rumah mereka dengan membawa seluruh barang-barang keperluan, beriringan berjalan menuju ke pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai pasukan salib, memilih bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumah mereka. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara salib menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika mereka membakari rumah-rumah tersebut bersama dengan orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya. Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan, hanya bisa terpana ketika tentara salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dengan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang para tentara salib telah mengepung mereka dengan pedang terhunus. Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara salib segera membantai umat Islam Spanyol tanpa rasa belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman. Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The April's Fool Day). Pada tanggal 1 April, orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Bagi umat kristiani, April Mop merupakan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekedar hiburan atau keisengan belaka. Bagi umat Islam, April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Hari di mana ribuan saudara-saudaranya se-iman disembelih dan dibantai oleh tentara salib di Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah sangat tidak pantas juga ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Siapapun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, 5 abad silam. Jadi, perhatikan sekeliling Anda, anak Anda, atau Anda sendiri, mungkin terkena bungkus jahil April Mop tanpa kita sadari. (berbagaisumber)

Heboh !!! Akan Ada Bencana Besar di Pertengahan Bulan Ramadhan 2012 . . . ?!!

Heboh mengenai peristiwa huru-hara, bencana besar, atau hari kiamat yang akan terjadi pada hari Jum’at pertengahan bulan Ramadhan 1433H (Ramadhan tahun 2012 Masehi). Berita atau kabar ini banyak diperbincangkan orang, baik di Fb, twitter, dlsb beberapa waktu lalu karena berasal dari sebuah hadist. Salah satu berita yang beredar adalah kurang lebih sebagai berikut: Coba lihat kalendar tahun 2012. Tanggal 1 Ramadhan pada tahun 2012 jatuh pada tanggal 20 Juli yaitu hari Jum’at, jadi tanggal 3 Agustus 2012 bertepatan dengan 15 Ramadhan yang juga pada hari Jum’at. Sama dengan satu hadis Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam tentang huru hara besar yang akan terjadi pada tengah malam pertengahan Ramadhan yaitu hari Jum’at, 15 Ramadhan di bumi ini. Huru hara yang akan mengejutkan semua orang yang sedang tidur. Satu suara yang amat dahsyat akan kita dengar dari langit, bukan kiamat tetapi huru hara tersebut akan melenyapkan umat manusia di atas muka bumi ini sebanyak 2/3-nya, yang tersisa hanya 1/3 saja. ( Menurut kajian NASA, pada 21-12-2012 satu planet yg yang dikenali planet X akan melintasi bumi ) Adakah kita semua tergolong dalam 1/3 itu? Adakah peristiwa itu akan berlaku pada 2012? Hanya ALLAH yang Maha Mengetahui.. Yang penting kita perbanyak ibadah dan berdoa agar kita termasuk dalam golongan yang dilindungi Allah, jika mati biarlah kita mati dalam Islam dan beriman. Apa pun, peristiwa itu pasti akan berlaku mengikut hadist Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam di bawah. Adapun hadist yang dimaksud adalah (artinya): Dari Nu’aim bin Hammad meriwayatkan dengan sanadnya bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Bila telah muncul suara di bulan Ramadhan, maka akan terjadi huru-hara di bulan itu…”. Kami bertanya: “Suara apakah itu, ya Rasulullah? ” Beliau menjawab: “Suara keras di pertengahan bulan Ramadhan, pada malam Jum’at, akan muncul suara keras yang membangunkan orang tidur, menjadikan orang yang berdiri jatuh terduduk, para gadis keluar dari pingitannya, pada malam Jum’at di tahun terjadinya banyak gempa. Jika kalian telah melaksanakan shalat Subuh pada hari Jum’at, masuklah kalian ke dalam rumah kalian, tutuplah pintu-pintunya, sumbatlah lubang-lubangnya, dan selimutilah diri kalian, sumbatlah telinga kalian. Jika kalian merasakan adanya suara menggelegar, maka bersujudlah kalian kepada Allah dan ucapkanlah: Mahasuci Al-Quddus, Mahasuci Al-Quddus, Rabb kami Al-Quddus, karena barangsiapa melakukan hal itu, maka ia akan selamat, tetapi barangsiapa yang tidak melakukan hal itu, maka ia akan binasa”. Hadits ini terdapat dalam kitab Al Fitan, karya Nu’aim bin Hammad, Juz. 1, Hal. 228, No. 638. Juga kitab Kanzul ‘Ummal, karya Imam Alauddin Al Muttaqi Al Hindi No. 39627. Sanad hadits tersebut sebagai berikut, berkata Nu’aim bin Hammad: حَدَّثَنَا أَبُو عُمَرَ عَنِ ابْنِ لَهِيعَةَ قَالَ : حَدَّثَنِي عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ حُسَيْنٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ ثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنِ الْحَارِثِ الْهَمْدَانِيِّ عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ Berkata kepada kami Abu Umar, dari Ibnu Luhai’ah, dia berkata: berkata kepadaku Abdul Wahhab bin Husain, dari Muhammad bin Tsabit Al Bunani, dari ayahnya, dari Al Haarits Al Hamdani, dari Ibnu Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: ... (lalu disebut hadits di atas) Hadits ini memiliki banyak cacat, yakni pada semua perawinya –kecuali Ibnu Mas’ud Radhiallalhu ‘Anhu: 1. Nu’aim bin Hammad Beliau termasuk seorang imam, beliaulah yang menyusun kitab Al Fitan sendiri, tetapi para imam hadits telah mengkritiknya dengan tajam. Tentang Beliau dan kitab Al Fitan, Imam Adz Dzahabi berkata: لا يجوز لاحد أن يحتج به، وقد صنف كتاب " الفتن " فأتى فيه بعجائب ومناكير. “Tidak boleh bagi seorang pun berhujjah dengannya, dan Dia telah menyusun kitab Al Fitan, yang di dalamnya terdapat banyak keanehan dan kemungkaran.” (As Siyar A’lamin Nubala, 10/609) Imam An Nasa’i mengatakan: “Dia orang yang lemah (dhaif).” Imam Al Azdi mengatakan: “Dia termasuk orang yang memalsukan hadits demi membela sunah.” Imam Al ‘Abbas bin Mush’ab mengatakan dalam Tarikh-nya: “Dia memalsukan sebah buku untuk membantah kaum Jahmiyah.” Oleh karenanya Imam Adz Dzahabi mengatakan tentangnya: “Salah satu imam dunia, yang memiliki kelemahan dalam haditsnya.” (Lihat semua dalam Mizanul I’tidal, 4/267-269) Ada yang menilainya jujur dan terpercaya, seperti Imam Yahya bin Ma’in, Imam Ahmad, dan Imam Al ‘Ijli, dan Imam Al Bukhari pernah mengambil hadits darinya. (Ibid) Namun dalam kitab yang lain Imam Ibnu Ma’in pernah mengkritiknya. Dalam As Siyar disebut oleh Imam Adz Dzahabi, menurut Imam Al ‘Abbas bin Mush’ab bahwa Nu’aim bin Hammad telah memalsukan satu buku untuk membantah Imam Abu Hanifah dan Muhammad bin Al Hasan, serta memalsukan 13 buku untuk membantah kelompok Jahmiyah. Shalih Al Jazarah dan Az Zuhri mengatakan, Nu’aim bin Hammad adalah seorang yang memiliki banyak hadits-hadits munkar yang tidak bisa diikuti. Imam Yahya bin Ma’in ditanya tentang haditsnya Nu’aim bin Hammad, beliau menjawab: “haditsnya bukan apa-apa (maksudnya jangan dianggap, pen).” Ibnu Hammad Ad Daulabi mengatakan: “Nu’aim bin Hammad dhaif.” Ahmad bin Syu’aib, Ibnu Hammad, dan lainnya mengatakan: “Dia memalsukan hadits demi membela sunah, dan memalsukan hikayat para ulama tentang fitnahnya Abu Hanifah, semua adalah dusta.” Imam An Nasa’i mengatakan: “Dia telah memasuki batas sebagai orang yang tidak boleh dijadikan hujjah.” Imam Ibnu Hibban berkata tentang dia: “Suka salah dan bimbang.” Ibnu Yunus mengatakan: “Dia meriwayatkan hadits-hadits munkar dari orang-orang yang bisa dpercaya.” (Lihat semua dalam Siyar A’lamin Nubala, 10/595 – 611) 2. Abu Umar Inilah cacat kedua. Abu Umar, dia adalah Hammad bin Waqid Al ‘Isya Ash Shafar. Beliau adalah guru dari Nu’aim bin Hammad. Abu Umar Hammad bin Waqid ini telah didhaifkan para ulama. Imam Yahya bin Ma’in mengatakan: “dhaif.” Imam Al Bukhari berkata: “munkarul hadits – haditsnya munkar.” Imam Abu Zur’ah dan lainnya: “Layyin –lemah.” Imam Al Fallas mengatakan: “Banyak salah dan wahm (bimbang/ragu).” (Lihat Al Mizan, 1/600) 3. Ibnu Lahi’ah Beliau adalah rawi yang terkenal kelemahannya, yakni buruk pada sisi hapalannya, khususnya setelah buku-bukunya terbakar. Ishaq bin Isa mengatakan kitab-kitabnya terbakar pada tahun 169H. Diceritakan bahwa Imam Yahya bin Said Al Qaththan sama sekali tidak mau menganggap hadits Ibnu Luhai’ah. Imam Abdurrahman bin Mahdi mengatakan: “Saya tidak membawakan haditsnya sedikit atau banyak.” Imam Muslim mencertakan bahwa Waki’, Yahya, dan Ibnu Mahdi meninggalkan hadits Ibnu Lahi’ah. Imam An Nasa’i mengatakan: “Laisa bitsiqah – bukan orang terpercaya.” Abdurrahman bin Kharrasy mengatakan: “Jangan ditulis haditsnya.” Abu Zur’ah dan Yahya bin Ma’in mengatakan: “Tidak bisa dijadikan hujjah.” Abu Ishaq Al Jauzajaani mengatakan: “Haditsnya tidak memiliki cayaha, tidak bisa dijadikan hujah, dan jangan diikuti.” (Lengkapnya lihat As Siyar, 8/11-31) 4. Abdul Wahhab bin Husain Imam Al Hakim berkata tentang beliau: “Majhuul – tidak dikenal.” (Al Mustadrak No. 8590), Al Hafizh Ibnu Hajar juga berkata tentang beliau: “Majhuul .” (Lisanul Mizan, 4/87) 5. Muhammad bin Tsaabit Al Bunani Imam Yahya bin Ma’in mengatakan: “Laisa biqawwi – tidak kuat.” Imam Abu Hatim mengatakan: “Tidak bisa dijadikan hujah dan haditsnya munkar.” Abu Zur’ah berkata: “Layyin – lemah.” (Imam Abdurrahman bin Abi Hatim, Al Jarh wat Ta’dil, 7/217) Imam An Nasa’i mengatakan: “Dhaif. Imam Ibnu ‘Adi mengatakan: “haditsnya tidak bisa diikuti.” Imam Al Bukhari mengatakan: “Padanya ada yang pertimbangkan.” (Mizanul I’tidal, 3/495) 6. Al Haarits Al Hamdani Dia adalah Al A’war (buta sebelah matanya). Kun-yahnya adalah Abu Zuhair. Dia juga lemah, bahkan sebagian menuduhnya sebagai pendusta. Asy Sya’bi berkata: “Bercerita kepadaku Al Haarits Al A’war, dan dia adalah Kadzdzaab – pendusta.” Ibrahim berkata: “Dia tertuduh (sebagai pendusta).” Ibnu Al Madini berkata: “Kadzdzaab.” Yahya bin Ma’in mengatakan: “Dhaif.” An Nasa’i berkata: “Laisa bilqawwi – bukan orang kuat.” Ad Daruquthni mengatakan: “Dhaif.” Yahya Al Qaththan mengatakan: “Umumnya apa yang diriwayatkannya tidak terjaga.” Ibnu Hibban berkata: “Beliau orang yang ekstrim tasyayyu’ (condong ke syi’ah), dan haditsnya lemah.” (Mizanul I’tidal, 1/435-437) Maka, betapa mengenaskan riwayat ini! Seandainya satu perawi saja yang bermasalah sudah cukup menjatuhkan hadits ini, namun hadits ini ada enam perawi yang bermasalah, bahkan beberapa di antara mereka ada yang disebut sebagai pemalsu hadits dan pendusta. Oleh karenanya para ulama seperti Imam Adz Dzahabi dalam At Talkhish, Imam Ibnul Qayyim dalam Al Manar Al Munif, Syaikh Al Albani dalam Adh Dhaifah menyebutkan bahwa ini adalah hadits palsu (maudhu’), dan hendaknya kita berhati-hati terhadap riwayat yang semisal ini. (Lihat Syaikh Abdullah Al Faqih, Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyah No. 41701. Syaikh Al Albani, As Silsilah Adh Dhaifah No. 6471) Kesimpulan: Maka, betapa mengenaskan riwayat ini! Seandainya satu perawi saja yang bermasalah sudah cukup menjatuhkan hadits ini, namun hadits ini ada enam perawi yang bermasalah, bahkan beberapa di antara mereka ada yang disebut sebagai pemalsu hadits dan pendusta. Oleh karenanya para ulama seperti Imam Adz Dzahabi dalam At Talkhish, Imam Ibnul Qayyim dalam Al Manar Al Munif, Syaikh Al Albani dalam Adh Dhaifah menyebutkan bahwa ini adalah hadits palsu (maudhu’), dan hendaknya kita berhati-hati terhadap riwayat yang semisal ini. (Lihat Syaikh Abdullah Al Faqih, Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyah No. 41701. Syaikh Al Albani, As Silsilah Adh Dhaifah No. 6471) Hadist ini sama sekali tidak bisa dijadikan pegangan (hujjah), apalagi disebarluaskan. Agar kita selalu berhati-hati dalam menyebarkan dan menulis hadist. Karena Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang berdusta atasku (yakni atas namaku) dengan sengaja, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya (yakni tempat tinggalnya) di neraka." (HR. Muslim, dari Abu Hurairah radhiyalahu ‘anhu) Dari Abi Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata. Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam: "Barangsiapa yang membuat-buat perkataan atas (nama) ku yang (sama sekali) tidak pernah aku ucapkan, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya di neraka". (HR. Muslim) Dari Salamah bin Akwa, ia berkata. Aku telah mendengar Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Barangsiapa yang mengatakan atas (nama)ku apa-apa (perkataan) yang tidak pernah aku ucapkan, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya di neraka". (HR. Muslim) Kemudian Imam Ahmad meriwayatkan lagi dengan lafadz: "Tidak seorangpun yang berkata atas (nama)ku dengan batil, atau (ia mengucapkan) apa saja (perkataan) yang tidak pernah aku ucapkan, melainkan tempat duduknya di neraka". (HR. Ahmad) Penutup Tidak seorangpun dapat mengetahui secara pasti apa yang akan terjadi nanti, besok, atau dimasa yang akan datang. Seperti halnya kematian, maka bencana, musibah, atau hari kiamat adalah rahasia Allah Yang Maha Mengetahui. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “Manusia bertanya kepadamu tentang (kapan datangnya) hari kiamat. Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kapan datangnya hari kiamat itu hanyalah di sisi Allah.’ Dan tahukah kamu (wahai Muhammad) boleh jadi hari kiamat itu sudah dekat waktunya?” (QS. Al-Ahzab: 63) Dan banyak lagi firman Allah ta’ala tentang hari kiamat di dalam al-Qur’an. Tidak satupun ayat yang menjelaskan secara rinci dan pasti tentang waktu terjadinya kiamat. Hanya saja Allah ta’ala memperingatkakan bahwasanya Boleh jadi Hari Kiamat itu sudah dekat waktunya. Hal ini dimaksudkan agar kita selalu berada dalam keimanan dan tetap bersemangat beramal shaleh dan berbuat baik dalam kehidupan kita saat ini. Adapun Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam hanyalah diberitahu Allah ta’ala tentang tanda-tanda menjelang hari akhir itu. Beliau-pun tidak dapat mengetahuinya dengan pasti. Jadi sebagai umat Islam yang beriman, sepatutnya kita bersegera untuk memperbanyak bekal kita untuk menyongsong hari akhir itu. Menyongsong hari akhir kita berada di dunia (mati). Menyambut hari yang kekal, akhirat. Mari kita tetap istiqomah dan berlomba-lomba beramal. Jangan tunda beramal dan berbuat baik. Karena kematian bisa datang kapan saja! Wa Shallallahu ‘ala Nabiyina Muhammadin wa ‘Ala Aalihi wa Shahbihi wa Sallam. Wallahu A’lam Bishshawwab… Note: Penjelasan hadist saya kutip dari: http://faridnuman.blogspot.com/2011/11/hadits-huru-hara-di-bulan-ramadhan.html, di posting di: Silakan disebarluaskan untuk kepentingan syi’ar dan dakwah. Semoga Bermanfaat.

PESAN TERSEMBUNYI DARI FILM "LORD OF THE RINGS"

The Matrix, sangat kuat nuansa propaganda Zionisme-nya. Isi film itu sepenuhnya menggambarkan perjuangan bangsa Yahudi untuk memiliki kedaulatan sendiri (Israel) di tengah kehidupan dunia. Hanya saja, disamarkan dengan konsep cerita Matrix yang cukup rumit. Disana disebutkan, teritorial yang mereka perjuangkan bernama Gerbang Zion. Gerbang Zion itu akan selamat dengan datangnya tokoh “yang diramalkan”. Ini benar-benar propaganda Yahudi, hanya umumnya masyarakat tidak memahami sejauh itu. Perlu dicatat disini. Film-film yang dibintangi Mel Gibson rata-rata serius, digarap dengan sungguh-sungguh, dan berbobot. Mel Gibson dikenal sebagai pesohor Hollywood yang sangat kaya. Dia penganut Katholik fanatic. Film Lord Of The Ring (disingkat LOTR) bukanlah film bertema sejarah, sebab di dunia ini tidak ada sejarah seperti itu. Ia juga bukan film sihir seperti Harry Potter, sebab di dalamnya minim adegan-adegan sihir. Ia bukan film fantasi murni, sebab detail ceritanya mengandung makna-makna tertentu. Ia bukan film horor, sebab tidak ada eksploitasi dunia hantu-hantuan. Film LOTR itu adalah film METAFORA FUTURISTIK. Maksudnya, film itu sarat mengandung perlambang-perlambang tentang kehidupan yang akan terjadi di masa nanti. Bukan main-main, perlambang yang digambarkan dalam film LOTR adalah materi seputar TANDA-TANDA KIAMAT. Kalau Anda teliti melihatnya, disana akan didapatkan begitu banyak kondisi-kondisi yang menggambarkan kehidupan menjelang Hari Kiamat nanti. Hanya semua itu dibuat sangat samar, dengan istilah-istilah, kronologi cerita, dan tokoh-tokoh fiktif. Para aktivis Islam di perkotaan, banyak yang tidak percaya dengan hadits-hadits seputar Asyratus Sa’ah (Tanda-tanda Hari Kiamat). Mereka anggap hadits-hadits itu tidak realistik, tidak rasional, dan tidak sesuai dengan fakta-fakta kehidupan modern. Tetapi anehnya, kalangan non Muslim justru sangat mempercayai hal itu. Film LOTR mencerminkan keyakinan mereka terhadap episode-episode menjelang Hari Kiamat nanti. Bahkan di pusat-pusat Zionisme Internasional, mereka merancang konsep The New World Order berdasarkan khabar-khabar Tanda-tanda Kiamat itu. Kalau seorang aktivis HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) ditanya tentang kedudukan Al Mahdi, Dajjal, turunnya Isa Al Masih di masa nanti, dll. Besar kemungkinan, mereka sulit untuk percaya. Seakan dalam benak mereka, yang namanya keyakinan itu ya RASIONALITAS. Tetapi kalau ditanya tentang film LOTR, bisa jadi mereka akan menjawab, “Oh, filmnya bagus. Asyik banget. Seru deh pokoknya!” Sungguh sayang kalau ada pemuda Muslim yang tidak percaya dengan Tanda-tanda Hari Kiamat. Padahal kaum Yahudi sangat mempercayai hal itu. Saat ini mereka menanam banyak pohon Gharqad di Israel, sebab mereka yakin pohon itu akan menolong mereka kelak. Bahkan penanaman pohon ini menjadi gerakan internasional yang aktif mereka kampanyekan saat ini. [1] Inti cerita film LOTR adalah pertarungan antara golongan putih dan golongan hitam. Begitu pula saat menjelang Hari Kiamat nanti, akan ada pertarungan besar antara kaum Muslimin dengan kaum Yahudi. [2] Dalam film LOTR, puncak kepemimpinan kejahatan digambarkan sebagai kekuatan sihir bermata satu. Hal ini adalah gambaran yang sangat jelas tentang sosok Dajjal sebagai raja kejahatan di Akhir Jaman nanti. [3] Dalam film itu digambarkan ada koalisi antara dua kekuatan besar untuk melawan imperium kejahatan (Mordor). Dalam kehidupan di Akhir Jaman nanti juga akan terjadi koalisi antara Ummat Islam dengan kaum Nashrani, untuk menghadapi imperium kejahatan Yahudi. [4] Dalam film itu digambarkan sosok Frodo sebagai pembawa cincin yang harus menghancurkan raja kejahatan. Begitu pula kelak peranan Isa Al Masih yang akan turun ke dunia untuk menghancurkan Dajjal. [5] Dalam film itu digambarkan munculnya seorang kesatria pemberani, pembela kebenaran, dan sangat konsisten melindungi Frodo. Setelah imperium kejahatan Mordor hancur, kesatria itu diangkat menjadi kaisar. Posisi kesatria ini dalam Tanda-tanda Kiamat sangat mirip dengan posisi Imam Mahdi. [6] Di akhir cerita digambarkan imperium kejahatan hancur seluruhnya, tidak ada yang tersisa. Begitu pula, di Akhir Jaman nanti imperium Dajjal juga akan hancur, kaum Yahudi akan tercerai-berai dan binasa. [7] Sebelum imperium kejahatan (Mordor) itu hancur, mereka mengalami kemajuan-kemajuan pesat dari sisi kekuatan militer. Puncaknya, mereka mampu mengepung kekuatan kebaikan di sebuah lembah. Di Akhir Jaman nanti demikian juga kondisinya. Kaum Yahudi mendapat kekuatan yang sangat hebat, sehingga mendesak orang-orang beriman dalam situasi tersudut. Namun akhirnya kekuatan Yahudi itu hancur-lebur seiring hancurnya Dajjal. [8] Kunci kekuatan imperium kejahatan adalah “sang mata satu” (Sauron). Semakin kuat dirinya, semakin kuat pula kerajaannya. Namun saat dia hancur, maka hancur pula seluruh imperium kejahatannya. Begitulah hubungan antara Dajjal dengan kaum Yahudi terkutuk di Akhir Jaman nanti. [9] Hancurnya kekuatan “sang mata satu” ditandai dengan melelehnya cincin yang dibawa Frodo di sebuah kawah gunung yang membara. Begitu pula digambarkan, nanti di Akhir Jaman Dajjal ketika melihat Nabi Isa As., dia akan meleleh seperti garam yang meleleh. [10] Dalam film itu digambarkan bahwa tokoh “sang mata satu” bukan muncul dari bangsa jin atau makhluk lain. Ia berasal dari sosok seorang raja di masa lalu. Dalam Tanda-tanda Kiamat disebutkan, bahwa Dajjal itu sejenis manusia. Lahir dari keluarga Yahudi di Isfahan, Iran saat ini. [11] Sang pembawa cincin (Frodo) pada akhirnya meninggal juga. Dia harus berpisah dengan teman-teman setianya. Di Akhir Jaman nanti, Nabi Isa As. juga akan meninggal setelah menuntaskan tugasnya. [12] Misi lain dari perjuangan Frodo adalah menuntaskan cerita dalam buku yang ditinggalkan oleh kakeknya. Cerita itu hampir selesai di tangan Frodo. Namun dia sisakan satu halaman lagi untuk diisi temannya, Sam. Begitu pula, wafatnya Isa Al Masih di Akhir Jaman nanti menandai berakhirnya kehidupan dunia. Kehidupan dunia kala itu tinggal tersisa sedikit lagi. [13] Di akhir perjalanan hidupnya, Frodo dihantarkan naik perahu untuk berlayar menuju suatu tempat yang sangat indah. Dia disambut oleh makhluk-makhluk ghaib dari dunia lain (semacam Malaikat). Begitu pula balasan bagi para Nabi dan orang-orang shalih dalam kehidupan di Akhirat nanti. Mereka akan mendapatkan syurga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Film LOTR memiliki detail yang bagus. Disana hampir-hampir kita tidak menemukan pornografi, perilaku amoral, pemujaan terhadap berhala (syaitan), romantisme picisan, dan lain-lain. Luar biasa, film ini unggul dari segala sisi. Meskipun, namanya film Barat, pasti ada saja kesalahan atau kekurangannya. Saya terus terang heran, mengapa Hollywood meloloskan film seperti itu? Padahal ia menggambarkan kekalahan imperium Dajjal di Akhir Jaman nanti. Sementara Hollywood CS adalah bagian dari skenario New World Order yang merupakan tahap awal sebelum munculnya imperium Dajjal. Kondisi saat ini kalau dibaca melalui metafora Lord Of The Ring, kurang lebih bisa kita pahami: Saat ini jaringan internasional Freemasonry dkk. terus bergerak serentak, intensif, dan tidak kenal istirahat, untuk memperbesar kerajaan kejahatan Dajjal (Mordor). Dari sisi ekonomi, informasi, politik, militer, budaya, pemikiran, ideologi, dll. mereka terus bergerak. Agen-agen Freemasonry di Indonesia bisa dianggap sebagai pion-pion anak buah Sauron yang sangat fanatik dan bekerja membi-buta. Mereka sedang mempersiapkan hadirnya “Mesiah” yaitu Dajjal di “Land Promise” (Palestina). Sementara kekuatan anti Yahudi, baik dari kalangan Islam maupun Nashrani, juga tengah bergerak menyusun kekuatan masing-masing. Suatu saat nanti akan ada kesepakatan antara kekuatan Islam dan Nashrani ini untuk menghadapi Yahudi laknatullah. Perlu diingat, Yahudi hari ini bukanlah pengikut Taurat peninggalan Musa As. Mereka adalah pengikut keyakinan-keyakinan sihir dari jaman Fir’aun di Mesir. Yahudi saat ini mengikuti Talmud, bukan Taurat. Meskipun, katanya masih ada Yahudi yang setia mengikuti Taurat. Adapun mayoritas Yahudi yang mengikuti Talmud itu, mereka bukan Ahlul Kitab, tetapi orang musyrikin. Sebab, mereka menyembah Dajjal atau simbol-simbol paganisme Mesir Kuno. Ingat, para anak buah Dajjal itu bukan pengikut Musa, justru mereka adalah musuh sejati Musa. Nenek-moyang mereka, Bani Israil durhaka, mereka dulu telah menyia-nyiakan Musa ketika dirinya masih ada di tengah Bani Israil. Yahudi hari ini lebih tepat disebut: Pengikut SAMIRI, bukan Musa As.! Hanya masalahnya, kalau kita menyaksikan film Lord Of The Ring, secara tidak kritis, akan sulit menangkap pesan-pesan besar di baliknya. Apalagi jika menyaksikan film itu sekedar untuk hiburan belaka. Wah, sayang sekali. Mayoritas film Hollywood tidak berkualitas, alias murahan. Sebagian mereka malah pekat berisi propaganda-propaganda, seperti The Matrix, Chlinder List, dll. Namun ada juga yang berkualitas dan mengandung pesan-pesan moral kuat. Alangkah baik, kalau kita hanya melihat yang baik-baik saja. sumber : http://nur-muslim.blogspot.com/2010/10/pesan-tersembunyi-dari-film-lord-of.html

Kemusnahan Israel pada 2022 ?

Terdapat teori yang mengatakan bahawa kemusnahan Yahudi dan kerajaan Israel bakal berlaku pada tahun 2022. Walaupun menarik, kesahihan teori tersebut walau bagaimanapun tidak dapat dipastikan. Tetapi apa yang pasti, mengikut pendapat sesetengah pihak setelah meneliti dan merumuskan bahwa dirinya negera Israel adalah awal kehancuran Israel al-Quran menerangkan mengenai berlakunya kemusnahan mereka. Firman Allah SWT bermaksud: “Dan kami tetapkan terhadap Bani Israel di dalam kitab bahawa mereka akan melakukan kerosakan di atas bumi ini sebanyak dua kali dan menunjukkan sifat sombong. Maka apabila datang saat hukuman bagi kejahatan pertama, kami datangkan hamba-hamba yang perkasa, lalu mereka bermaharajalela di kampung-kampung. Dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Kemudian kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka, maka kami akan membantumu dengan harta dan anak-anak dalam sekala yang besar. Jika kamu berbuat baik, maka ia untuk dirimu sendiri. Begitu juga dengan kejahatan. Apabila datang saat hukuman yang kedua, maka kami bangkitkan musuhmu untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam Masjid Aqsa sebagaimana ketika masuk kali pertama dulu dan membinasakan apa saja yang mereka kuasai.’ (Surah Al-Isra’ ayat 4 – 7). Hukuman yang pertama sudah berlaku sebelum turunnya al-Quran berdasarkan ayat ke 5 bahawa mereka sudah dihancurkan oleh Babylon (Bokhtansar). (‘Itu adalah ketetapan yang pasti terlaksana’). Hukuman kedua adalah bermula tertegaknya kerajaan Israel pada 1948 kerana al-Quran menyatakan selepas kedatangan mereka secara beramai-ramai. Firman Allah SWT: “Dan setelah itu kami berfirman kepada Bani Israel. Tinggallah di negeri ini, tetapi apabila datang masa yang ditentukan, kamu akan dilumpuhkan secara beramai-ramai”. (Al-Isra’ 104) Ini jelas apabila mereka semakin ramai berkumpul di sekitar kota Baitulmaqdis ketika hampir masa kemusnahan mereka. Ayat menyebut mereka akan dimusnahkan oleh tentera yang kuat. Namun demikian bilakah kemusnahan itu, tidak dapat diteka. Teori seorang pendeta Yahudi mengatakan bahawa kerajaan Yahudi Israel akan kekal selama 74 tahun juga tidak boleh dipandang remeh kerana sejak penubuhan negara haram Israel – 1948 sehingga 2022 adalah jangka hayat selama 74 tahun. Pimpinan Israel juga menganggap bahawa selepas peperangan terhadap Lubnan pada 1982 adalah tahun nikmat bagi mereka sehingga 40 tahun seperti yang dinaskan di dalam Kitab Taurat ciptaan mereka. Ini bermakna penamatnya ialah pada 2022 (1982 + 40 = 2022). (Muhammad Ibrahim Mustafa-Penganalisis mengenai masa depan kerajaan Israel). Ada juga teori kebetulan yang disebut mengenai bilangan jumlah huruf dari ayat 2 surah Isra’ hingga ayat 104 berjumlah 1443. Jika dikaitkan dengan 1443 hijrah, maka ia bersamaan 2022 masehi. Namun demikian, ia adalah teori yang tidak akan dapat dicapai sekiranya umat Islam dan dunia Arab masih lagi bercakaran antara satu sama lain dan mementingkan kedudukan dunia. Bagi umat Islam, mereka mestilah yakin dengan ayat-ayat Allah SWT dan terus berusaha melaksanakan syariat Allah seterusnya melemahkan musuh Allah yang utama di atas bumi ini. Firman Allah SWT: “Kamu akan dapati mereka yang paling benci kepada orang beriman ialah Yahudi dan mereka yang syirik dengan Allah SWT”. (Surah Al-Maidah 82)