Kamis, 11 Maret 2010

PERAWAN; SEBUAH ANOMALI DALAM PACARAN

Masih perawan?” Pertanyaan ini diajukan Dave (diperankan oleh Thukul Arwana dalam film Otomatis Romantis) kepada adik iparnya yang rajin pacaran. Meski bukan sebuah pertanyaan serius, paling tidak pertanyaan Dave dalam film tersebut mengesankan bahwa perilaku pacaran identik dengan hubungan seksual. Ditampilkannya pertanyaan tersebut di film Otomatis Romantis, mungkin juga hendak mengkritik perilaku pacaran masyarakat kita yang cenderung mengarah kepada aktivitas seksual. Model pacaran yang mengarah kepada perilaku seksual, sudah jamak di negara-negara Barat. Bahkan terkesan aneh bagi masyarakat Barat, jika mereka berpacaran tanpa melakukan aktivitas seksual. Sehingga tak disangsikan lagi jika mereka mengganggap keperawanan dalam berpacaran adalah sebuah anomali.

Hal tersebut juga terpengaruhi oleh kebijakan negara-negara Barat memberi keleluasaan kebebasan individu warganya. Dimana kebijakan terkait dengan kebebasan tersebut dimanfaatkan secara optimal oleh para penganut hedonisme. Hedonisme menurut sumber Wikipedia adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Mereka beranggapan hidup ini hanya sekali, sehingga mereka ingin menikmati hidup senikmat-nikmatnya. Di dalam lingkungan penganut paham ini, hidup dijalani dengan sebebas-bebasnya demi memenuhi hawa nafsu yang tanpa batas. Dari golongan penganut paham inilah muncul budaya free sex (gaya hidup seks bebas yang mengabaikan pernikahan). Pandangan mereka terangkum dalam pandangan Epikuris yang menyatakan,"Bergembiralah engkau hari ini, puaskanlah nafsumu, karena besok engkau akan mati."

Budaya hedonis ini telah mewabah ke segenap penjuru dunia, tak terkecuali di Indonesia. “Virus” ini menjadi barang komoditi layak jual dengan nilai income tinggi. Oleh karena itu para pemilik modal menginvestasikan sebagian besar uangnya untuk bisnis yang menjanjikan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.