Minggu, 25 September 2011

WDG, Revolusi Teknologi Otomotif? (Bagian 1)

KOMPAS.com – Mobil listrik “Range Extender” makin menarik bagi sebagian produsen. Khususnya sebagai solusi jangka pendek dan menengah untuk menuju ke kendaraan listrik murni pada 2050. Mobil listrik Range Extender adalah nama baru untuk hibrida seri yang menggabungkan motor listrik dengan mesin bensin atau diesel (bisa juga yang berbahan bakar gas). Range Extender, selain mengandalkan motor listrik dan baterai sebagai penggerak dan sumber energi, juga disertai dengan mesin konvensional (motor bakar). Kendati demikian, tugas mesin tersebut hanya untuk memutar generator yang selanjut menghasilkan listrik buat disimpan atau dipakai langsung. Produsen tertarik dengan Range Extender karena jarak tempuh mobil dengan satu kali isi tangki bahan bakar makin jauh. Kalau mobil listrik hanya 160 km dan butuh waktu lama untuk mengisi ulang baterainya, dengan listrik Range Extender bisa dijalankan terus menerus dan menempuh jarak sampai 600 km. Tiga Kali Lipat Mobil listrik Range Exterder saat ini umumnya menggunakan mesin konvensional (motor bakar piston) yang dinilai masih belum efisien. Di samping itu, belum diupayakan lebih efisien, biayanya jadi mahal. Penyebabnya, mesin bensin sekarang (apalagi diesel), terdiri dari banyak komponen bergerak dan agak rumit. Karena itulah, para insinyur coba terus menciptakan mesin yang makin efisien dam ringkas. Salah satu mesin yang dinilai oke – masih dalam tahap pengujian – adalah hasil pengembangan dari Michigan State University (MSU), di East Langsing, Michigan, Amerika Serikat. Mesin ini direkayasa dan dikembangkan oleh Dr. Norbert Müller dan diberi nama “Wave Disc Generator”(WDG) atau “Generator Cakram Bergelombang” Menurut Dr. Müller mesin ini sangat cocok disandingkan dengan motor listrik sebagai sumber tenaga atau penggerak mobil hibrida atau Range Extender. Sebenarnya, bukan kali ini Dr Müller mempromosikan penempuan dan konsep mesin. Mesin ini sudah diperkenalkan sejak tahun lalau, tepat mulai 2009 (bersama videonya di You Tube). April lalu mesin ini, juga cukup gencar dipromosikan dan ditulis oleh berbagai media otomotif, Pengembangan genar dilakukan MSU,karena langsung mendapat dukungan beruapa dana 2,5 juta dolar dari Departemen Energi Amerika Serikat. Kini, seperti dikatakan oleh Müller, mesin tersebut tinggal menunggu pembuatan komponen terakhir dan diharapkan awal tahun depan bisa dicoba. Dinyatakan, mesin ini akan menciptakan revolusi di dunia otomitif. Pasalnya, ukuran kompak, konstruksinya ringkas dan yang paling menarik, efisiensinya 3 kali lipat mesin piston sekarang. (Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.