Lihatlah air yang tak pernah membantah saat diperintah.
Meski dicaci, meski dibenci..meski kotor, dirawa atau dikota..
Tetap sejuk dan berusaha menjadi bening, menetapi fitrahnya mengalir merendah meski tersiksa dibebatuan atau dihempas hempas menjadi badai. tetap semangat menuju pantai, tetap sabar.. meski pantai kadang diam dan mengusirnya kelautan.
Tetaplah lembut seperti air yang tak sesiapapun bisa meniru warnanya, yang tetap berjalan bersamaan diseluruh waktu. beriak riak melukis symphony...
Tersenyumlah, jangan dulu patah..
Ketika tunas dedaunan tumbuh, akarpun diam diam tumbuh dibawah tanah,.
Begitupun tunas tunas kebahagiaan yang akan selalu tumbuh bersama akar akar masalah yang menyertainya sebagai sebuah sequence yang harus kita hadapi.
Hadapilah.. Jangan patah!
Hidup ini tidak mudah, tapi jangan mempersulitnya dengan mengatakan Hari ini sulit.
Hadapilah, inilah Hidup.
Jangan mengatakan Ikhlas itu sulit.
Karena Kata itulah yang akan menyulitkan hatimu, menyulitkan fikiranmu dan membuat hidupmu benar benar sulit. Ikhlas harus terus dilatih dan disirami karena dia adalah buahnya Iman. Pohon iman tidak akan pernah tumbuh jika kita selalu lupa menyiraminya di pagi dan sore kita..
Setiap Ujian itu sulit,
Dan bukan ujian namanya jika kita sudah tahu cara penyelesaiannya.
Adikku, Senantiasa ingat bahwa Allah akan melihat proses dalam usaha yang kita pilih untuk menyelesaikannya, bukan hasil atau sebuah kata lulus tidaknya.. karena sangat mudah bagi Allah untuk memberi sebuah 'hasil tersebut' tanpa usaha tangan manusia sekalipun.
Berbaik sangka itu baik untuk hatimu,
Baik untuk fikiranmu, baik untuk hidupmu dan baik untuk masadepan akhiratmu.
Manjakan hatimu dengan baik sangka, karena itu lebih baik dan dianjurkan syariat ^_^
Iri akan membuatmu tidak menghargai kelebihanmu.
Iri ini adalah salah satu penyakit natural dihati manusia.
Dan Allah telah melarangnya karena kebahagiaan manusia itu tidak akan pernah tertukar, intensitasnya akan sesuai dengan porsi usahanya.
Jangan patah, jangan khawatir.
Kekhawatiran merupakan cerminan bahwa stabilitas Iman manusia sedang tidak stabil.
Saat stabilitas Iman sedang prima, maka tidak akan ada bentuk bentuk kekhawatiran untuk apapun di tanah persinggahan yang akan kita tinggalkan ini..
Perpisahan, pertemuan, cinta dan luka dan apapun itu akan menjadi hal yang manis jika kmu menyadari itu adalah pemberian dari Allah sebagai salah satu hadiah dari skenario terindah Tuhanmu yang harus dipelajari.
Jika DUNIA ini tidak cukup untuk menerjemahkannya, rubahlah segera fokus yang kmu fikirkan ke AKHIRAT sebelum penglihatanmu benar benar buta terhadap Dunia
Adikku, ingatlah lagi.
Jika kita tdak tahu jalan, kemungkinan besar kita akan tersesat.
Jika kita tersesat di kota dunia ini, kita akan temui banyak pilihan atau.. jika malu bertanya lanjutkan jalan jalan...
Tapi tersesat diakhirat tidak ada pilihan selain Neraka yang kekal.
"Tidak usah bertanya kepada siapapun jika kamu ingin melihat pribadimu yang sebenarnya.,
Lihatlah dirimu ketika terjebak dalam ruang gelap dan tak ada cahaya sedikitpun. Itulah dirimu. Kamu yang membutuhkan orang lain untuk membawakanmu lilin dan menyalakannya lalu duduk disampingmu, meraihmu dan membisikan harapan"
Kenapa Tuhanmu tidak memenuhi semua keinginan di dadamu?
Sederhana saja; Karena Dunia ini terlalu sempit dan sebentar, hingga tidak cukup untuk memenuhi keserakahan manusia dan sebagian do'a mu dikabulkan disyurga Nya yang luas dan abadi . Dan rasakanlah, sebenarnya Allah telah memberikan banyak kebahagiaan dalam jiwa yg menysukuri sedikit pemberianNya didunia.
Tidak usah sibuk mempercantik wajah mu,
Percantiklah hatimu agar tetap indah sesuai fitrahnya, hingga pancarannya akan mempercantik aura wajahmu. tak usah gelisah, karena kebahagiaan itu tak akan pernah tertukar.
Percayalah Adikku.
Beban yang menindihmu tidak akan membuatmu mati lebih cepat karena kematian telah ditentukan..
Dan Islam, adalah seni yang membimbingmu 'bagimana' untuk berbahagia diantara debar debar Ujian yang senantiasa menemuimu itu hingga kamu bertemu dengan 'jembatan kematian' yang akan menghubungkanmu ke Kehidupan yang Sesungguhnya. Jadi berbahagialah selama kamu masih Hidup, karena dunia ini hanya sementara.
Kebahagiaan yang seharusnya menjadi milikmu hari ini, sering ditukar kekhawatiran yang kamu fikirkan untuk apa yang akan terjadi besok atau penyesalan tentang Hal yang telah terjadi kemarin. Padahal kamu hidup di hari Ini.
Arahkan setiap sepi dalam sendirimu, untuk mendekatkan hatimu kepada Allah.
Karena diri ini, jiwa ini, hati ini, cinta ini dan segala warna rasa didalamnya adalah milik Allah.
Kita tidak memiliki.
Jika kekasihmu tidak dihatimu lagi,
Perhatikanlah mungkin ada sahabatmu yang sedang tersenyum dari kejauhan.
Jika itupun tak ada. Yakinkan senyum ibu yang meraihmu atau ayah yg biasa menepuk bahumu dan menguatkanmu. Jika merekapun tiada, maka Allah ada dimanapun kakimu berpijak.
Kita akan segera kembali, peluru kematian sedang menuju kita. Bersegeralah menata hati, jgn luangkan waktu utk menyesal. Karena jiwa ini akan mati dan itu sangat pasti.
Renungilah, Ujian memang Untuk Orang Beriman...
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw. bersabda: "Perumpamaan orang mukmin itu seperti tanaman yang selalu digoyangkan oleh hembusan angin karena orang mukmin senantiasa ditimpa berbagai cobaan. Sedangkan perumpamaan orang munafik seperti pohon cemara yang tidak goyang dihembus angin kecuali setelah ditebang. (Shahih Muslim No.5024)
Perhatikanlah Air yang senang mengalir ke lembah yang rendah.
Ilmu dan Kebenaranpun demikian; Ia Akan Mengalir kelembah Hatimu yang Rendah.
Rendahkanlah Hatimu, dan Lembutkanlah.
Karena Airpun tidak akan Meresap kedalam batu yang keras, tapi Tanah yang Lembut. ^_^
Hati yang lembut akan menerima kebenaran dengan mudah, dari siapapun datangnya.
Berbahagialah kepada hati hati yg sedang lembut, karena itu adalah salah satu Nikmat dari Allah..
Ditulis dari renungan renungan fajar Langit Riyadh.
107 Hari Menjelang Ramadhan, Insha Allah.
==
Catatan:
Silahkan simak 4 seri sebelumnya,
Tunas Tunas Kebahagiaan |Chapter 4|
http://www.facebook.com/notes/nuruddin-al-indunissy/tunas-tunas-kebahagiaan-chapter-4-nasihat-kaka/303894184954
Nuruddin Al-Indunissy
Riyadh 2011
Komentar dan saran di tunggu di Catatan:
http://www.facebook.com/note.php?note_id=328527229954
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.