Rabu, 27 April 2011

Jangan Patah! | Tunas Tunas Kebahagiaan

Adikku, jangan patah - Jika gerimis khawatir mulai bertaburan menuruni senja dihatimu dan sumber harapan itu seperti mulai membencimu maka perhatikanlah lagi bahwa semua ini bukanlah akhir dari duniamu. Jika dunia ini pun berakhir, maka kematianpun bukan akhir tapi awal dari kehidupan yang sebenarnya.

Jangan sesekali ucapkan selamat tinggal pada satu hati yg kamu benci hari ini.

Kita memang terlahir dari masa lalu..
Tapi kita tetap hidup dihari ini dan untuk besok, jangan masa lalu itu mengganggu dan menjerat langkah langkahmu. Lupakan hari yang udah terlewati, dan abaikan saja getaran yang masih tersimpan.

Jangan patah, ingat bahwa semua ini adalah proses.
Dan keseluruhan hidup ini adalah rangkaian peristiwa peristiwa yang berkaitan.
Adalah Allah yang telah menyimpan gelora semangat kita di tempat yg sempurna; diantara tengkorak kepala dan kerangka dada yg kokoh!

Tidak ada yang bisa mencurinya, tidak ada yang bisa meruntuhkannya selain kecendrungan kita terhadap apa yang kita fikirkan yang diterjemahkan dari penglihatan dan apa apa yang kita dengar. Jaga, saring dan arahkanlah, kedua indra itu, hindarkan keduanya dari hal hal yang tidak penting dan merusak keyakinan..

Jangan patah..
Dengarkanlah secercah nasihat ini.
Aku tulis dari hatiku, untuk hatimu dan hati sesiapa saja butuh peneduh..

Tegaklah, tetaplah berdiri seperti pilar pilar yang tetap tegak meski istana harapan seperti runtuh.
Ingatlah bahwa Cinta dan Kebencian adalah tenaga natural spektakuler yang menggerakkan kehidupan ini.
Hanya Manusia yang cerdas bisa mengalirkan energi besar, merubahnya dari kebencian mendalam kepada titik cerdas lain di hadapan.

Adikku.. Jangan patah.
Kata 'bahagia' hanya dapat kita temukan setelah kita tahu rasanya terjebak disebuah situasi yang oleh fikiran manusia didefinisikan sebagai kata 'sulit'. Kita mengatakan sulit karena kita belum mengetahui rencana Allah untuk kita saat ini. Jika kita meluangkan beberapa menit dalam bahagia kita untuk mengenang situasi sulit dulu, maka kita akan temukan bahwasannya keseluruhan hidup ini adalah rangkaian peristiwa yang saling berkaitan..

Mungkin kesulitan itu adalah jembatan yang memang harus kita lewati

Tidak ada bahasa kebetulan, Adikku..
Kata 'kebetulan' adalah tidak ada dalam kamus Al Islam!
Setiap orang yang datang dikehidupanmu sudah dalam perencanaan Allah ta'ala. Jangan biarkan lintasan 'buruk sangka' hinggap dihatimu, dan menjalar meracuninya!

Teguhkanlah hatimu, dan tetap! tabahlah.

Sepedih apapun 'Dunia' ini, tidak akan melebihi pedihnya azab Neraka,..
Jika pun keseluruhan Dunia ini adalah penderitaan, tetap Dunia akan berakhir adikku.
Sedangkan Neraka itu Abadi.

Abadi.

Dunia ini tidak akan selama yang kita bayangkan Adikku.
Jangan pernah menukar 1 jam kesenangan di Dunia dengan tangisan abadi di Neraka kelak,..
Hidup yang sebentar ini memang bukan untuk main main, dan kita harus segera Dewasa.

Adikku,
Kita semua berdiri di hari ini,
Sebuah 'situasi' yang dulu kita sebut masa depan..
Allah telah meletakan kedua mata kita di depan, agar kita melihat kedepan, karena melihat kedepan lebih penting dari pada melihat kebelakang.

Lukislah hari ini seindah mungkin,
Karena jejak kita hari ini akan menjadi masalalu yang nanti akan kita kenang. Ciptakan kenangan yang indah untuk masa depan kita kelak, di Akhirat.

Berfikirlah sebelum melangkah, karena jika kita pergi kesuatu tempat yg tidak kita ketahui, kita akan berhenti 'disuatu tempat' yang tidak kita ketahui juga. . lebih baik berfikir dua, tiga kali sebelum melangkah daripada dua, tiga kali menempuh jarak yg sama..

Jalanan ini Indah adikku..
Hidup ini sulit dan Islam telah memudahkan dengan kesempurnaannya, temukan kebahagiaan didalam Islam-mu, temukan kebahagiaan dalam Dirimu. karena jika kamu mencari kebahagiaan diluar dirimu, maka kamu akan menemukan kebahagiaan itu selalu milik orang lain..

Jangan lelah, jangan patah..
Lihatlah air yang tak pernah berkata lelah menelusuri lembah dan bebatuan, diam selamanya diam, tetap diam meski panas dan mendidih hingga dingin dan membeku..

....
BERSAMBUNG KE PESAN 2
==
Catatan:

Silahkan simak 4 seri sebelumnya,

Tunas Tunas Kebahagiaan |Chapter 4|
http://www.facebook.com/notes/nuruddin-al-indunissy/tunas-tunas-kebahagiaan-chapter-4-nasihat-kaka/303894184954

Ditulis dari renungan renungan fajar Langit Riyadh.
107 Hari Menjelang Ramadhan, Insha Allah.

Nuruddin Al-Indunissy
Riyadh 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.