Rabu, 11 Mei 2011

Teknologi Transmisi Otomatis, Evolusi Mekanis Plus Elektronis


JAKARTA - Perkembangan misi otomatis merupakan sejarah panjang yang terekam sepanjang 20 tahun perjalanan Otomotif menemani anda.

Bermula dari transmisi yang dikenal mahal alias hanya buat kaum berduit, karena hanya tersedia di mobil mewah dengan perawatan mencekik. Sampai menjadi girboks yang sudah merakyat, tersedia hampir merata pada seluruh varian mobil.

Sebut saja Toyota Avanza atau Daihatsu Xenia yang menyediakan juga transmisi otomatis pada jajarannya. Bahkan sudah banyak yang hanya menyediakan model bertransmisi pintar. Ambil contoh Honda Freed atau Suzuki Grand Vitara, belum lagi mobil premium seperti Mercedes-Benz atau BMW.

Berbagai model tranmisis pintar ini pun berganti. Mulai dari tipe Hidraulis konvesional, yang kemudian berevolusi menjadi Hidraulis-elektronis sampai muncul perkembangan mekanis. Seperti hadirnya CVT, AMT maupun DSG.

HIDRAULIS KONVENSIONAL
Teknologi ini marak pada pada matik-matik awal. Misalnya girboks otomatis pada Mercedes-Benz, BMW, Toyota. Terbilang konvensional karena perpindahan gigi hanya diatur menggunakan tekanan oli matik alias ATF.

Misalnya pada gigi 1, seiring naiknya rpm tekanan oli pun meninggi. Sehingga tekanan oli membuka katup buat gigi lebih tinggi. Katupnya sendiri tertahan oleh per yang dihitung akan membuka kalau tekanan naik sampai nilai tertentu.

Meskipun ada solenoid elektronis, masih simpel. "Rata-rata elektronisnya hanya buat OD (overdrive, red) seperti pada Toyota Cressida dan Crown," bilang Encik Muhammad Holil, bos Wani Matic di Pinang Griya Permai, Ciledug. Sedangkan matik Honda atau Mercedes-Benz yang pakai model D4, tidak ada katup elektronis buat OD.

ELEKTRIS-HIDRAULIS
Seiring perkembangan mobil injeksi, matik pun berkembang dengan manajemen elektronik. Ambil contoh Mitsubishi Eterna dan Galant yang sudah full elektronis. "Kalau modulnya rusak, akan limp home dan tertahan di gigi3," ulas pria 39 tahun ini.

Mercedes memperkenalkan matik full elektronis pada generasi New Eyes. Toyota mengawali matik elektronis pada Camry atau All New Corolla. Itu pun masih pakai kabel kick down pada generasi awalnya.

Sedangkan Honda masih sedikit konvensional. "Pada dasarnya matik biasa, tapi ada pengaman gigi mundur. Kalau tidak sengaja pindah ke ‘R' saat jalan maju, matik otomatis ngelos," paparnya. Ada modul pengatur dua solenoid pada girboks ini. Meski modul dilepas, matik tetap bisa bekerja, namun fitur tadi tidak bekerja.

Nah, dengan girboks full elektronis, hadir fitur-fitur lain seperti steptronic atau tiptronic yang memungkinkan pengendara memindah gigi manual. Namun secara konstruksi, transmisi tetap otomatis

CVT
Dikenal pertama pada Fiat Uno Selecta keluaran 1992. Namun lebih ramai di telinga publik sejak disematkan pada Honda Jazz dan City. Kemudian hadir juga pada mobil berdimensi besar seperti pada New Nissan X-Trail dan Teana.

Tidak pakai gigi, karena perbandingan transmisi didapat dari dua puli utama. Makanya pada Honda Jazz bisa dibuatkan perbandingan sampai 7-Speed.

AMT
Kependekan dari Automated Manual Transmission. Prinsipnya, girboks ini adalah transmisi manual yang dibuatkan sistem pemindah gigi dan pengungkit kopling elektronis. Jadi, bentuknya adalah girboks manual dengan beberapa motor yang menempel di atasnya. Bisa ditemukan pada Proton Savvy, juga Peugeot 206 dan 207 2-Tronic.

DSG
Alias Dual Clutch Gearbox. Prinsipnya juga transmisi manual dengan dua kopling. Satu buat gigi ganjil dan satu lagi gigi genap. Perpindahan gigi diatur secara elektronis untuk memilih gigi dan kopling yang diaktifkan. Sehingga pengemudi lebih praktis, bisa berkendara seperti nyetir matik. Misalnya pada Ford Fiesta. Ada juga yang menyediakan pemindah gigi manual seperti pada Ford Focus TDCi. (mobil.otomotifnet.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.