Kisah ini dikutip dari buku Life is an Open Secret karya Zabrina A. Bakar.
Pada suatu hari Ibrahim Bin Adham mencoba memasuki sebuah tempat pemandian umum. Si Penjaga menghentikannya dan meminta ongkos masuk. Ibrahim tertegun dan mengaku bahwa dia tidak punya uang.
Si penjaga menjawab, ” kalau tidak punya uang kau tak boleh masuk”. Ibrahim memekik dan tersungkur ditanah sambil terisak sedih. Seorang pejalan kaki berhenti untuk menghiburnya. Seseorang menawarinya uang agar dapat memasuki tempat pemandian umum itu.
Ibrahim berkata, ” Aku menangis bukan karena ditolak masuk. Ketika penjaga ittu meminta uang masuk, aku teringat sesuatu yang lalu membuatku menangis. Jika aku tidak diperbolehkan masuk ke tempat mandi umum di dunia ini kecuali jika aku membayar ongkos, apa ada harapan bagiku untuk diperbolehkan masuk surga ?? Apa jadinya bila aku dituntut, “ Amal baik apa yang kau bawa ? Apa yang sudah kau perbuat hingga kau layak diizinkan masuk surga ? “. Persis seperti aku ditolak masuk ke tempat mandi ini karena aku tidak bisa membayar, sudah pasti aku akan ditolak masuk surga jika aku tidak punya amal baik. Itulah sebabnya aku menangis dan meratap.”
Semua yang mendengarkan pun merenungkan hidup dan amalan mereka sendiri, dan mereka mulai menangis bersama Ibrahim Bin Adham.
Semoga kita mendapat Hidayah dan Petunjuk-Nya. Billahitaufiq…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.