Senin, 23 Agustus 2010

Antara Nafsu, Akal dan Puasa

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

“Sesungguhnya syaitan itu bergerak mengikuti aliran darah, maka persempitlah jalan syaitan dengan lapar dan dahaga.” (Riwayat Ahmad)


Alkisah sebelum Allah swt menciptakan akal dan nafsu yang hendak diletakkan dalam diri Adam As. terlebih dahulu Allah menguji keduanya agar kelak dikemudian hari Adam As. dan anak cucunya tahu fungsi dari keduanya, cara menggunakan dan menaklukkan keduanya.

Saat Allah menciptakan akal, Allah bertanya kepada akal,
“Siapakah kamu, siapakah Aku ?”
“Saya hamba, Engkau Tuhan.” Jawab akal

Kemudian Allah memerintahkankan akal agar maju ke depan dan mundur ke belakang. Akal mematuhi perintah Allah. Hal ini menunjukkan bahwa akal begitu taat kepada Allah.

“Wahai akal, sesungguhnya Aku tidak menciptakan makhluk yang lebih mulia ketimbang dirimu” Puji Allah terhadap akal.

Setelah itu Allah menciptakan nafsu. Ketika Allah bertanya kepada nafsu,

“Hai nafsu, siapa engkau, siapa Aku ?”
Nafsu menjawab dengan sikap membantah, “Engkau Engkau, aku aku.”

Karena itulah Allah murka kepada dan kemudian Allah memberikan didikan kepada nafsu agar insaf. Allah memasukkan nafsu kedalam neraka jahannam selama 100 tahun, ia dipukul dan dibakar hingga hangus menjadi arang. Kemudian setelah nafsu dikeluarkan dari neraka, Allah bertanya lagi kepadanya,

“Hai nafsu, siapa engkau, siapa Aku ?”
Nafsu menjawab dengan sikap membantah, “Engkau Engkau, aku aku.”

Kemudian Allah perintahkan agar nafsu dipenjarakan selama 100 tahun dengan tidak diberi makan atau pun minum, keadaan nafsu saat itu benar-benar lemah karena lapar dan dahaga. Setelah genap 100 tahun Allah keluarkan nafsu dari ruang tahanan “lapar dan dahaga” Allah bertanya lagi kepadanya,

“Siapa engkau, siapa Aku?”
Setelah semua itu, barulah nafsu mengenal Tuhannya, ia menjawab, “Engkau Tuhan, aku hamba”

Ternyata untuk mengalahkan nafsu yang ada dalam diri manusia tidak perlu dibakar, dipukul melainkan dengan dikarantina dalam penjara “lapar dan dahaga” atau yang kemudian dikenal dengan nama PUASA.

===============

Ya Ilahi, Jadikan selalu akalku sebagai pemenang dalam mengalahkan nafsu yang selalu menuntunku durhaka terhadap-Mu, jadikan RAMADHAN inii sebagai sarana untuk melunakkan nafsuku demi menggapai Ridho-Mu dan sarana kembali mengenal-Mu.. Amiin Yaa Robbal 'Aalamiin...

Selengkapnya baca di
http://mulyliani.blogspot.com/2010/08/antara-nafsu-akal-dan-puasa.html


Semoga bermanfaat...

wassalam....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.