Sempurnanya kebahagiaan manusiawi terletak dlm interaksinya dgn teman2 dan sahabatnya. bagi siapa yg kesempurnaannya terletak pd org lain, maka mustahil kalau dia mencapai kesempurnaan itu dgn menyendiri.
Dari situ dpt disimpulkan bahwa org bahagia adlh org yg dpt bersahabat dan berupaya membagikan kebaikan2 diantara sahabat, sehingga bersama mereka dia bisa memperoleh apa yg tidak sanggup diperolehnya seorang diri.
Dgn demikian, dia bisa menemukan nikmat pada dirinya.
Aristoteles berkata; “bahwa setiap org pasti butuh teman, baik disaat duka maupun suka. Disaat duka, dia butuh pertolongan temannya. Di saat suka dia juga butuh sahabat atau org yg bisa diberi kemurahan hatinya”, dari kutipan tersebut terbuktilah manusia itu butuh seorang sahabat sejati, dimana kita bisa berbagi baik dalam keadaan suka maupun duka.
Untuk itu jalinlah persahabatan itu sebaik mungkin, dgn dasar kebaikan, dan jgn membina persahabatan dgn landasan unsur manfaat. Kalau sebuah persahabatan dijalin dgn dasar unsur manfaat, persahabatan sejati tidak akan tercapai dgn baik.
Binalah sebuah persahabatan itu dgn unsur kebaikan, cinta dan kasih sayang.
Lain lagi dgn Socrates, dia menjelaskan: ”sungguh saya tidak habis pikir mengapa mereka mendongengkan pada anak2 kehidupan para raja yg saling berperang diantara raja2 yg lain, peperangan-demi perperangan, perperangan demi dendam dan pemberontakan dan mereka lupa menceritakan tentang masalah yg diperoleh umat manusia melalui cinta dan persahabatan”.
Kadang kala orang2 dekat kita lupa mengingatkan kita, bagai mana membina sebuah persahabatan sejati dgn cinta dan kasih sayang ??
Karena tidak ada org yg bisa hidup tanpa sahabat dan kasih sayang, meski seluruh pesona dunia dilimpahkn pd mereka. Kalau ada org yg menyangka bahwa kasih-sayang itu hal yg sepele, sesungguhnya sepelelah orang itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.