Seorang pemuda dgn bangga dan penuh cinta berjalan di atas karpet merah bertabur bunga. Ia merasa dirinya org yg paling bahagia di dunia. Seorang bidadari cantik yg baik hati telah bersedia menjadi istrinya di pelaminan. Pada hari pernikahannya ini, ia berjanji untuk mencintai istrinya hingga akhir hayatnya. Hidup mereka semakin sempurna dengan lahirnya seorang putri cantik yg sehat dan pintar.
Memasuki pernikahan ini, ia membawa dengan dirinya, suatu kebiasaan buruk yang sudah ada sejak dirinya menginjak bangku kuliah: merokok. Kebiasaan merokok ini ia lakukan di mana saja, dan hampir kapan saja. Saat sehabis makan, saat penat dan stress, saat lapar dan mengantuk, di meja makan, di ruang tamu, di kamar tidur, di kantor, bahkan saat berekreasi akhir pekan dengan istri dan anaknya. Sang istri dengan sabar menasehati agar ia meninggalkan kebiasaan buruknya tersebut karena kebiasaan ini jelas merugikan kesehatan dirinya, dan asap rokok yang dihembusnya lebih berbahaya lagi yang harus terhirup sang istri dan anaknya.
Pertama-tama dinasehati dan ditegur, ia hanya menganggapnya angin lalu. Namun lama-kelamaan, ia mulai merasa bosan dan tersinggung dengan teguran tersebut. Bertahun-tahun kamu menasehati saya dengan nasehat yang sama! Kamu kira saya bodoh?? Saya sudah tahu apa yang kamu bicarakan. Tapi rokok itu sahabat sejati saya yang selalu menemani kalau saya sedang stress dan buntu!! Lebih baik kamu menerima saya apa adanya!!!
Sudah tutup mulutmu sana! bentak sang suami yang sudah bosan dengan teguran istrinya dan melupakan janji yang ia ikrarkan pada hari pernikahan.
Sejak saat itu, sang istri memutuskan untuk tidak menegur suaminya lagi tentang kebiasaan merokok tersebut, dan ia pasrah apabila harus menghirup asap rokok yang dihembuskan suaminya. Tahun demi tahun berlalu, suatu hari sang istri menemukan benjolan di payudaranya yang kemudian setelah di cek ke dokter, ada tumor pada bagian tersebut.
Tak lama berselang, dokter juga menemukan bahwa sang suami terserang kanker paru-paru stadium 3.
Di saat itulah ia baru tersadar, bahwa rokok yang selama ini menjadi sahabat sejatinya telah menikamnya dalam-dalam dari belakang. Bahwa sahabatnya yang paling sejati, istrinya, justru juga telah tertikam oleh kebiasaannya merokok.
Bahwa buah hati mereka yang lugu dan penuh harapan kehidupan yang indah harus terancam menjadi yatim-piatu oleh penyakit ganas yang diidap oleh kedua orangtuanya.
Semoga Bermanfaat__
Salam Persahabatan___ ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.