Senin, 28 Maret 2011

Teknologi Mesin Sepeda Motor

Saya sering membaca sebuah iklan atau tulisan mengenai suatu produk baru sepeda motor, bahwa produk ini mengusung teknologi terbaru. Lebih canggih….dan lain-lain. Atau yang akhir akhir sering kita lihat, “the world leader in twin spark technologies…..”.

Karena saya sering melihat motor-motor 10 tahun lalu, toh masih jalan dengan performa yang cukup meyakinkan. Kadang saya berpikir, kok bangga banggain ini teknologi lebih canggih. Padahal mungkin sebagian besar calon konsumen tergiur akan harganya yang murah, desainnya yang ok, irit bahan bakar, after-salesnya yang baik, dan lain sebagainya.

Mana saya mau perduli ini teknologi tahun jebot, yang penting gue seneng dan motor ni bisa jalan dan diajak ngebut. Lihat saja Honda Supra-Fit atau Honda Tiger revo, yang katanya (ini katanya, soalnya saya sendiri belum pernah membongkar mesinnya), masih pakai teknologi lama, hanya ganti baju doang.. tapi yang terjadi, di Indonesia adalah yang paling laku…Atau Apache dengan RTR-nya. Memangnya paling cepet kalo diajak balap…..?

Saya mungkin bisa menyimpulkan teknologi itu yang membawanya atau dengan kata lain memprosesnya, sehingga dihasilkan sesuatu yang diharapkan oleh manusia. Nih ada cerita dari negri India.

Pada tahun 1996, Pemerintah India membatasi kadar emisi HC+NOx setinggi 3,5 gram per kilometer (g/km) dan emisi CO sebesar 4,5 g/km. Namun, pada tahun 2005, kadar emisi HC+NOx, yang diizinkan, setinggi 1,2 g/km dan CO sebesar 1,2 g/km. Tiga tahun ke depan, pada tahun 2008, kadar emisi sisa pembakaran kendaraan bermotor, baik HC+NOx dan CO, dibatasi sampai 0,8 g/km. Standar emisi ini hampir setara dengan standar emisi kendaraan bermotor Euro-2 saat ini.

Untuk menghasilkan produk berteknologi ramah lingkungan, irit bahan bakar, namun tangguh, TVS Motor Company menyiapkan tim riset dan pengembangan (research and development/R & D), yang didukung program komputer tercanggih. Lebih dari 400 ahli mesin dipekerjakan TVS Motor Company untuk mengembangkan teknologi mesin sepeda motor terbaru, yang dijual dengan nama Variable Timing Intelligent (VT-i) Engines.

Bersamaan itu, untuk menghasilkan produk dengan harga murah, TVS Motor Company menggunakan bahan baku lokal, yang kandungannya diakui mencapai 100 persen komponen lokal. Mulai dari mesin sampai ban luar. Kondisi ini juga didukung dengan berdirinya pabrik-pabrik spare part dan komponen sepeda motor terkemuka di India.

[Berita disadur dari harian KOMPAS online, 29 Mei 2006] — saat ini, TVS telah memproduksi kendaraan standar emisinya sudah setara Euro-3

Nah tuh, jelas kan. Bahwa teknologi itu ada tujuannya. BBM menjadi irit, BBM menjadi ramah lingkungan, namun tetap bertenaga dan menghasilkan tenaga yang tidak kalah (dengan kata lain menjadi lebih efisien kinerja mesinnya). Namun tentunya jangan menjadi beban pemeliharaannya yang lebih mahal.

Irit BBM tapi bertenaga, and SAVE the world and the next Future.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.