Rabu, 14 Juli 2010

Cara Kerja "Active Steering" BMW

Active steering atau setir aktif pertama kali diperkenalkan BMW pada 2003. Penggunaan fitur ini pada Seri-7 tentu saja sangat membantu pengendara. Pasalnya, untuk berbelok, apalagi di U-turn, itu lebih gampang. Parkir di tempat sempit pun tidak masalah.

Memang, ada power steering yang membantu pengemudi untuk dapat memutar setir lebih enteng. Namun, setir aktif bukanlah demikian. Setir aktif lebih hebat lagi. Saat parkir, pengemudi tidak perlu ribet memutar setir sampai beberapa kali untuk mendapatkan sudut belok besar.

Sebagai contoh, untuk parkir dengan mobil tanpa setir aktif, agar roda depan membuat sudut belokan maksimum atau 32 derajat (habis)—dengan perbandingan setir, 20 : 1—lingkaran setir harus diputar 640 derajat atau hampir dua putaran. Ini cukup merepot pengemudi!

Nah, bandingkan dengan setir aktif yang digunakan BMW. Untuk sudut belok maksimum maksimal roda, 32 derajat, pengemudi cukup memutar 320 derajat atau tidak sampai satu putaran. Hal tersebut sangat membantu, terutama di jalanan yang banyak tikungan sempit atau patah.

Selama Kompas.com melakukan tes, setir aktif pada 730Li membuat proses mengemudi mobil besar ini layaknya proses mengemudikan mobil kompak. Pasalnya, mobil tetap bisa bermanuver dengan lincah.

Perbandingan atau rasio setir pada setir aktif BMW selalu berubah sesuai dengan kecepatan mobil. Makin tinggi kecepatan, setir harus diputar lebih banyak untuk sedikit membelokkan roda. Pada kecepatan 60 km/jam, misalnya, agar roda depan bisa membelok dengan sudut 32 derajat, setir harus diputar 406 derajat. Ini lebih dari satu putaran atau perbandingan menjadi 12,6!

Selanjutnya, ketika mobil melaju pada kecepatan 120-140 km/jam, pengemudi harus memutar setir 520 derajat untuk membelokkan roda depan 32 derajat atau perbandingan menjadi 16,25. Inilah yang disebut dengan kondisi aktif!

Kondisi yang disebutkan terakhir hanya sebagai gambaran. Pasalnya, tidak mungkin pengemudi membuat sudut belokan habis pada kecepatan tinggi. Paling tinggi, 8 derajat. Namun pengemudi harus memutar setir 130 derajat.

Makin besarnya angka perbandingan setir pada kecepatan tinggi bertujuan untuk memperoleh tingkat kenyamanan yang lebih tinggi. Pasalnya, pada kecepatan tinggi, mobil lebih sensitif terhadap pengaruh gerakan. Sedikit saja setir bergerak, arah mobil langsung berubah. Dengan cara seperti yang dilakukan BMW ini, diperlukan putaran setir yang lebih besar untuk mendapatkan sudut belokan kecil.

Mekanisme
Jantung dari sistem setir aktif adalah satu set gigi planet yang disatukan pada batang setir. Untuk menggerakkan setir, motor listrik dipasang pada mekanisme setir tersebut. Di sinilah kehebatan sistem terlihat. Ketika menerima sinyal bahwa lingkaran setir digerakkan oleh pengemudi, sistem langsung bekerja memerintah motor listrik untuk mengaktifkan mekanisme setir yang membelokkan roda melalui roda gigi planet.

Setir aktif juga dimanfaatkan untuk mengoreksi arah mobil. Bila misalnya terjadi gejala oversteering atau direm pada permukaan yang bisa berubah-ubah, maka DSC atau dynamic stability control akan mengindentifikasi masalah. Setir aktif pun mengurangi gerakan setir.

BMW mengklaim, respons setir aktif lebih cepat dibanding respons seorang pengemudi yang sangat berpengalaman. Satu hal lagi, bila terjadi gangguan pada sistem elektronis, maka mekanisme setir masih tetap bisa dikontrol oleh pengemudi atau disebut sistem pengaman. Adapun untuk mendapatkan “rasa” bahwa mobil tetap digunakan, pilihan sistem setir adalah rack and pinion atau sama dengan yang digunakan pada mobil-mobil konvensional masa kini.

sumber : http://otomotif.kompas.com/read/2009/12/29/08195487/Cara.Kerja.quot.Active.Steering.quot.BMW

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.