Rabu, 07 Juli 2010

SEJUTA KESEDIHAN HANYA PERLU 1 TETES AIR MATA

Hidup tidak selalunya Indah…
Langit tak selalu cerah…
Suram malam tak berbintang..
Itulah lukisan alam….

(Hijazz : Lukisan alam)

Benar, hidup tidaklah selalu indah, ada saja ujian yang datang menghampiri setiap manusia. Disanalah manusia akan di tempa, ibarat manusia itu hanya sepotong besi, maka ujian akan menjadikan dia menjadi sebilah pedang, pedang yang tajam yang di bawa seorang kesatria pemberani. Bukankah besi harus di pukul, di bakar, di pukul lagi, di bakar lagi, di pukul lagi dan di bakar lagi hingga dia menjadi pedang sejati. Besi tidak akan menjadi pedang hanya dengan di elus-elus saja.

Ujian menjadikan kita semakin merasa lemah, merasa sangat tidak berdaya, dan ingin menyerahkan dan menggantungkan semua permasalahan kita pada Yang Maha Kuat, mencurhatkan berlembar-lembar kesedihan kita padaNya, di tengah keheningan malam.

Di Kala malam sunyi sepi..
Bani insan tenggelam dalam mimpi..
Musafir yang malang ini..
Pergi membasuh diri untuk menghadapMu oh Tuhan
Lemah lututku berdiri
Di hadapanMu tangisanku keharuan
Hamba yang lemah serta hina
Engkau terima jua mendekati
Dibawah duli KebesaranMu
Tuhan, hamba belum pasti
Bagaimana penerimaanMu dikala mendengarkan pengaduanku
Ku yakin Kau tak mungkiri dalam wahyu yang Kau nuzulkan
Kau berjanji menerima pengaduanku
Dan,…
Kau berjanji sudi mengampunkanku dari segala dosa yang kulakukan
AmpunanMu Tuhan lebih besar dari kesalahan insan
Hamba yakin dengan keampunanMu Tuhan
Bukan tidak ridho, cuma hendak mengadu padaMU
Tempat hamba kembali nanti disana

(Hijazz : Munajat seorang hamba)

SubhanaLLoh…. sungguh indah penciptaan ALLoh… sebuah air bening pelepas segala kegundahan dan kesedihan… tidaklah ALLoh ciptakan semuanya adalah sia-sia. Kadang kita meremehkan air mata ini. Kita anggap ”cengeng” bila menangis, kita anggap gagah kalo bersikap tegar tanpa air mata. Bukankah kita terlahir dengan tangisan, dengan air mata? Air yang menjadi penguat setiap kita merasa lemah… bukankah setelah menangis kita merasa lega, bukankah setelah menangis kita merasa lebih ringan, bahkan air mata ini bisa membentengi kita dari panasnya api neraka ketika kita mengeluarkannya dalam rangka menyadari dan menginsafi segala dosa dan kesalahan kita?

Menangislah, kadang manusia terlalu sombong tuk menangis
Lalu untuk apa air mata tlah tercipta
Bukan hanya bahagia yang tercipta di dunia….

( haris isa (shafix) : menangislah di bahuku)

Sahabat, menagislah bila permasalahan sudah tidak sanggup kau fikirkan, menangislah bila permasalahan sudah sangat menyesakkan dadamu, menangislah bila kau sudah mulai kehilangan senyum ceriamu, menangislah seperti bayi-bayi di malam hari, tapi kuatlah seperti singa-singa di siang hari…

Karena air mata itu sangat hebat, lihatlah dia kecil tapi sanggup menanggung sejuta kesedihan kita…. setelah selesai menangis… tersenyumlah sebentar, tersenyumlah yang lebar, tersenyumlah yang tulus… dan siaplah menjadi Pedang yang tajam…. pedang yang lebih kuat, dan pedang yang lebih hebat.

Jadilah rumput yang lemah lembut
Tak luruh di pukul ribut
Bagai karang di dasar lautan
Tak terusik di landa badai

(Hijjaz : lukisan alam)

Suburkanlah sifat sabar di dalam jiwa kita…

sumber : bundo.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.