Rabu, 14 Juli 2010

HARAPAN

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Sahabat....
Suatu ketika sahabat tersesat di hutan belantara. Bekal perjalanan habis, kompas tak punya, alat komunikasi pun tak ada, lalu benarkah sudah tidak ada sama sekali yang sahabat punya untuk bertahan hidup? Tidak, sahabat masih punya satu kekuatan besar untuk bertahan hidup: harapan.

Harapan jangan pernah kita remehkan. Meski ia tidak nampak tapi sebetulnya ia adalah kekuatan yang amat besar. Dengan harapan, kita bisa melakukan apa yang kita mau. Kita juga mau menunggu sepanjang apapun itu jika masih ada harapan di hati. Banyak pekerjaan besar bisa diselesaikan oleh sedikit orang karena adanya harapan.

Walaupun sahabat punya kemampuan teknis menjelajah hutan, lengkap dengan peralatannya, tetap tidak ada artinya bila sahabat telah putus harapan. Sahabat sudah tercekam rasa takut, bayangan kematian sudah masuk ke dalam otak, dan cemas kehilangan orang-orang yang sahabat cintai sudah menusuk, maka kemampuan teknis menaklukkan alam jadi percuma.

===========ooOoo===========

“Ah, harapan itu akan datang kalau kita memang punya kesempatan.” Begitulah biasanya orang-orang berbicara tentang harapan. Menurut kebanyakan orang, harapan itu akan ada kalau kita memang punya kesempatan. Misal, remaja yang di kelasnya cerdas, punya fasilitas belajar yang lengkap, akan mudah jadi juara kelas dibandingkan teman-temannya yang lain. Sama seperti dalam peperangan, biasanya pasukan yang persenjataannya komplit, jumlah personilnya lebih banyak, selalu punya kesempatan untuk menang lebih besar.

Eh, kenyataannya nggak begitu. Banyak remaja yang ‘biasa-biasa’saja tapi bisa berprestasi. Sementara banyak remaja yang punya peluang begitu besar untuk sukses malah ’susah’ berprestasi. Menurut para pakar psikologi atau terapis mental, faktor yang bisa membuat kita sedemikian kuat adalah karena punya harapan yang tinggi. Nah, di sini fasilitas yang komplit jadi nggak berarti kalau diri kita nggak pernah menaruh harapan untuk sukses.

Ada dua hal yang bikin pede dan harapan seseorang gede. Buat optimisme tambah besar; kekuatan fisik dan kekuatan moral. Dalam peperangan, para prajurit akan bertempur dengan semangat tinggi kalau merasa persenjataannya komplit, jumlah tentaranya banyak, dan dipimpin oleh komandan yang jago strategi.

Kalaupun fisik lemah, tapi moral berperang besar, lawan masih bisa digebug. Pujian dan sanjungan juga lumayan ampuh mwmbuat nyali orang makin gede. Kata Bobby DePotter, pengarang buku Quantum Learning, anak-anak dan remaja yang sering dipuji oleh orang tuanya rata-rata punya prestasi belajar yang lebih oke dibandingkan mereka yang sering dicela.

Tapi sahabat harus tahu bahwa ada satu lagi kekuatan yang berada di atas keduanya:

selengkapanya baca di link ini
http://mulyliani.blogspot.com/2010/06/harapan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.