Rabu, 07 Juli 2010

Surat untuk Saudariku

Kepada saudariku aku ingin berpesan
Dari hati yang tulus, tidaklah memaksa

Tahanlah pandanganmu, perhatikan hijabmu
Tegaskan bicaramu, jangan buat aku lena

Kau sebaik-baiknya perhiasan di dunia
Surgalah imbalannya atas semua baktimu

Kalaulah aku berpesan, bukannya ingin mencela
Tapi karena Rasul kita menitipkan kau padaku

Dengarlah pesanku ini, jadikan peneguh hati
Selamatlah didunia, bahagia kau di Surga
Dengarlah pesanku ini, jadikan peneguh hati
Selamatlah didunia, bahagia kau di Surga

Saudariku..
Mungkin aku memang tak romantis, tapi siapa peduli
Karena toh kau tak mengenalku dan memang tak perlu mengenalku
Begiku kau bukan bunga, tak mampu aku samakanmu dengan bunga-bunga terindah dan terharum sekalipun
Bagiku manusia adalah makhluk terindah, tersempurna, dan tertinggi
Bagiku dirimu salah satu manusia terindah, tersempurna, dan tertinggi
karena kau tak membutuhkan persamaan

Saudariku
Jangan biarkan aku menatapmu penuh, karena itu akan membuatku mengingatmu
Berarti memenuhi kepalaku dengan inginkanmu
Berimbasnya dengan tersusunnya gambarmu dalam tiap dinding khayalku
Mumbuatku inginkanmu sepenuh hati, seluruh jiwa, sesemangat mentari
Kasihanilah dirimu jika harus hadir dalam kahyalku yang masih penuh lumpur,
dirimu terlalu suci

Saudariku
Berdua habiskan waktu denganmu bagaikan mimpi tak berujung
Ada ingin tapi tak ada henti
Menyentuhmu merupakan ingin diri, berkelebat selalu, meski ujung penutupmu pun tak berani ku sentuh
Jangan pernah kalah oleh mimpi dan inginku karena sucimu, indahmu kau pertaruhkan
Mungkin kau tak peduli, tapi kau hanya akan menjadi wanita biasa dihadapanku
bila kau kalah, tak lebih dari wanita biasa

Saudariku
Jangan pernah kau tatap aku penuh, bahkan kau tak perlu lirikkan matamu untuk melihatku
Bukan karena aku terllau indah, tapi aku seorang manipulator
Aku biasa memakaikan topeng keindahan pada wajah burukku,
mengenakan pakaian sutra emas meniru laku para rahib,
meski hatiku lebih kotor dari kubangan lumpur
Kau memang suci, tetapi masih sangat mungkin termanipulasi
Karena toh kau hanya manusia- hanya wanita, meski kau wanita suci

Saudariku
Beri dia sepenuh diri sang lelaki suci yang sepenuh diri bawamu kepada Tuhan
untukNya dirimu ada. Itu kata otakku, terukir dalam kitab suci, tak perlu pikir lagi
tunggu sang lelaki suci menjemputmu dalam rangkaian khitbah dan akad
Atau kejar sang lelaki suci itu hakmu, seperti dicontohkan ibunda Khadijah
Jangan ada ragu, jangan ada malu, semua terukir dalam kitab suci

Saudariku
Bariskan harapmu pada barisan istikharah sepenuh arti ikhlas
Relakan Tuhan pilihkan lelaki suci bagimu, mungkin sekarang.. atau nanti.. bahkan mungkin tak ada sampai kau mati..
Mungkin itu berarti dirimu terlalu suci untuk semua lelaki di alam permainan saat ini
Mungkin lelaki suci itu menanti di istana kekalmu yang kau bangun
dengan kekhusyuan ibadah

Saudariku
Pilihan Tuhan tak selalu seindah inginmu, tapi itulah pilihanNya
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Tuhan
Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki terpilih itu,
melainkan ada pada jalan yang kau pilih itu seperti kisah seorang wanita suci di masa lalu
yang meminta keislaman sebagai mahar pernikahan
Atau kebaikan itu terletak pada keikhlasanmu menerima keputusan sang kekasih tertinggi
Kekasih tempat kita (seharusnya) memberikan semua cinta dan menerima cinta tak terhingga dalam tiap detik hidup kita.

sumber : langitrindu.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.