Selasa, 22 Juni 2010

MENGENAI EMPAT KONDISI MANUSIA PADA HARI KIAMAT

Ketahuilah ! bahwa manusia saat ini dalam bentuk anak Adam, esok saat makna-makna itu tersingkap, mereka pun keluar dalam bentuk menyesuaikan dengan makna masing-masing. Mereka yang dominan amarahnya, maka akan berdiri dalam bentuk anjing.

Mereka yang dominan nafsunya, maka akan berdiri dalam bentuk babi, sebab bagaimanapun bentuk selalu mengikuti makna-makna. Seorang yang tertidur akan melihat semua yang ada dalam jiwanya.

Demikian pula karena isi jiwa manusia teridentifikasi dalam empat hal di atas, maka ia harus mengintai setiap gerak-geriknya, diamnya dan mengenali diri termasuk bagian mana dari yang empat. Sifat-sifat itu ada dalam hati dan terus bertahan hingga hari kiamat, dan jika masih tersisa secuil kebaikan, maka itu adalah benih kebahagiaan.

Sebaliknya jika yang tersisa adalah secuil kejelekan, maka ia pun merupakan benih dari siksa. Manusia tak akan pernah berhenti bergerak dan diam, hatinya bagaikan kaca, akhlak tercela bagaikan asap dan kegelapan, jika menyentuhnya, maka seketika ia menggelapkan jalan menuju kebahagiaan.

Akhlak terpuji bagaikan cahaya dan pancarannya, jika sampai pada hati, maka ia akan membersihkannya dari gelapnya kemaksiatan. Seperti sabda Rasul Saw:

“Ikutkanlah pada perbuatan jelek itu perbuatan baik yang akan menghapusnya.”[11]

Dan hati bisa jadi terang dan gelap, semua tak akan lolos kecuali mereka yang mendatangi Allah dengan hati yang pasrah.
oleh:

Imam al-Ghazali, seorang sufi agung yang hidup -/+ 900 tahun yang lalu di Baghdad/Iraq dan wafat 1111 masehi

http://bukusufigratis.wordpress.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.