“ Banyak Ikhwan yang tidak menyadari bahwa jodoh itu adalah cerminan diri mereka sendiri. Kalau ente pengen dapet yang terlalu tinggi, misalkan, : cantik, putih, kaya, dia harus pegawai negeri misalkan. kita pun harus kembalikan semuanya ke diri sendiri.
Apakah kita cocok kagak dengan si akhwat yang putih, sementara kulit kita hitam. Atau ente ingin yang cantik. Tapi kita sendiri biasa2 saja. Ada juga yang menginginkan jodoh yang solehah.
Tapi dia sendiri tidak sholeh. Semua yang kita inginkan tergantung diri kita sendiri. Kalau ingin istri yang sholehah, berarti kita sendiri harus sendiri harus soleh. Coba renungkan dulu tentang kriteria yang kita pilih. Ada yang salah kagak. Ibarat kata nabi kita tuh, yang paling awet tuh yang sholeh dan sholehah.
Kudu di inget tu. Semua yang bergantung kepada duniawi bisa luntur. Tidak ada yang abadi. Tapi kesholehan yang dipupuk dengan baik bisa melunturkan hal –hal berbau duniawi. Insya Allah kebahagian dunia akhirat bisa diperoleh”.
Si ikhwanpun merenung. Ia mengingat-ingat kembali kriteria yang sudah dia tulis di Biodata. Akhirnya ia menyadari bahwa selama ini ia telah mempersulit diri sendiri. Semua manusia tidak ada yang sempurna selain Sang Pemilik Kesempurnaan itu sendiri.
Dari kisah ini sebetulnya banyak terjadi pada diri kita. Idealis yang terlalu berlebihan membuat orang terjebak sendiri dengan pilihannya. Sehingga mereka melajang seumur hidup. Mungkin semua ini bisa menjadi renungan buat kita semua. Terutama bagi para jomblowan dan jomblowati yang sedang menanti jodoh.
"Tak Kenal Mak Tak Sayang. Tak Sayang Maka Tak
Cinta." Artinya untuk memperoleh pasangan hidup maka kita harus ada
proses interaksi terlebih dahulu.
Jadi sangatlah tidak mungkin kalau
seorang berdiam diri saja dirumah. Tanpa berinteraksi atau ber-
muamalah dengan siapa pun tak akan memperoleh pasangan. Oleh karena
itu jodoh kita berada di tempat dimana kita berada dengan tingkat
intensitas yang tinggi.
Apabila kita sering nongkrong di Café, kita
akan memperoleh jodoh kita ada ditempat dimana kita "nongkrong."
Seperti ungkapan yang sering kita dengar, " Kalau kita bergaul dengan
tukang minyak wangi, kita akan kecipratan wanginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.