Saudaraku, pernahkah kita berpikir bahwa ketampanan yang kita miliki hanya sedikit yang tersisa dari Nabi yusuf dan Muhammad saw?Pernahkah kita berpikir bahwa kecantikan yang dimiliki seorang akhwat hanyalah sedikit sisa2 kecantikan Sarah, Istri Nabi Ibrahim dan Khadijah, Istri Rosulullah saw?Pernahkah kita berpikir bahwa pesona kebijakan yang sering kita sombongkan hanyalah sedikit tersisa dari pesona kebijakan Ustman bin Affan? Pernahkah kita berpikir bahwa kelembutan hati seorang akhwat hanya sedikit tersisa dari kelembutan Aisyah ra?
Ya, persoalan kita adalah ketidaksempurnaan.Bukan keluhan yang harus kita lakukan untuk meratapi ketidaksempurnaan itu, tapi belajar.Ya, proses pembelajaran mengubah dari ketidaksempurnaan menuju lebih baik dan sempurna dari waktu ke waktu.
Benar, fisik tidak bisa di ubah, tapi, kecakepan/kecantikan seorang muslim/ah tidak hanya dilihat dari fisiknya, tapi juga dilihat dari KEPRIBADIAN, PENGETAHUAN, dan PENGALAMAN HIDUP. Paling tidak, itulah yang dikatakan Ust Anis Matta. Lebih lanjut lagi beliau mengatakan, ketiga hal itu dapat termanifestasi dalam garis-garis wajah, senyuman, gaya bicara dan tulisannya, dan tatapan mata serta gerakan reflek tubuh. Itulah yang menjawab pertanyaan kenapa banyak lelaki yang biasa-biasa saja, tapi begitu mempesona bagi banyak wanita. Begitu juga sebaliknya. Kata kuncinya adalah, “Kesholih/ah”.
Itulah jalan para pecinta pembelajar. Yang setiap waktu yang dilaluinya untuk terus dan terus belajar. Merasa dirinya dhoif dan haus akan belajar. Mengubah ketidaksempurnaan menjadi sebuah kesempurnaan.
Allahu ‘alam Bishshowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.